Ada Kemungkinan Mobil F1 Pakai Hidrogen

Ada Kemungkinan Mobil F1 Pakai Hidrogen


Liputan6.com, Sydney: Mobil balap Formula Satu atau F1 tampaknya akan segera menyingkirkan bahan bakar minyak dan menggantinya dengan hidrogen. Jean Todt, Presiden Lembaga Pengaturan Balap Kendaraan Bermotor (FIA) mengatakan, bahan bakar alternatif tak terelakkan di masa depan dan akan menjadi tenaga bagi mesin balap. "Hal itu akan terjadi," kata Todt kepada Drive seperti dikutip Sydney Morning Herald, belum lama berselang.
Todt menjelaskan, setelah berdiskusi dengan para pakar industri, ia yakin hidrogen-lah yang akan menggantikan bahan bakar fosil, ketimbang listrik. Hidrogen kemungkinan akan menjadi pilihan meskipun mobil balap mulai tahun ini menggunakan KERS (Kinetic Energy Recovery System), yang merupakan sebuah sistem hibrida elektrik. "Beberapa pihak sangat yakin terhadap mobil listrik, beberapa lainnya yakin dengan hidrogen," katanya.
"Jika Anda tanya saya, saya mungkin bukanlah yang terbaik karena saya manajer dan bukan teknisi...berbicaralah kepada teknisi dan coba pahami apa yang mereka kembangkan. Saya sendiri mempercayai teknologi hidrogen di masa depan, ketimbang listrik."
Ketika perubahan itu datang, Todt mengatakan kendaraan balap akan menjadi platform ideal untuk mempromosikan transisi ke bahan bakar alternatif bagi kendaraan di jalan. "Jika seorang juara dari dunia balap berbicara mengenai keamanan di jalan, hal itu akan sangat membantu karena mereka kredibel," ujarnya. "Mungkin hal itu juga berlaku untuk teknologi. Pada teknologi, jika Anda mengikuti kejuaraan tertinggi balap FIA dan jika punya teknologi baru, pastinya orang akan lebih menganggap."
Pria Prancis itu terlibat dalam peralihan dari mesin V8 2.8 liter menuju 1.6 liter mesin turbo empat silinder untuk musim balap Formula Satu 2013. Perubahan itu diharapkan akan mengurangi konsumsi bahan bakar dan membuat olahraga itu selaras dengan tren mesin mobil jalanan yang mengurangi ukurannya. Ia mengatakan pula, penting jika olahraga tetap sesuai dengan mobil-mobil di jalan.
"Hal ini penting," ujar Todt seraya menambahkan, "Formula Satu telah identik sebagai olahraga, tapi Formula Satu juga harus menjadi puncak dalam teknologi. Berdasarkan hal tersebut, maka ada kaitan kuat dengan yang terjadi dalam masyarakat modern."(ANS/Ant)