My Blog

Latest blog


MUKADIMAH

https://tikusputihdepok.blogspot.com/

Iptek Lingkungan ialah teknologi yang berkaitan dengan pemanfaatan dalam kaitannya dengan manjemen lingkungan Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tersusun sistematis dengan metode tertentu untuk menjelaskan gejala-gejala tertentu pada bidang iptek terhadap linkungan tanpa merusak keseimbangan lingkungan . Upaya pelestarian lingkungan tidak hanya diperlukan saat pembukaan lahan dan penata gunaan tanah. Juga selama kegiatan pembudidayaan sampai ke pengolahan hasil. Pelestarian lingkungan pada semua tahapan produksi perlu menjadi tekad masyarakat, terlebih dalam menghadapi semakin nyaringnya tuntutan pada “produksi hijau”. Selain itu, tekad masyarakat melestarikan lingkungan dapat menjadi perisai terhadap kecaman tentang kerusakan lingkungan perkebunan.

Iptek Lingkungan meliputi:
1.       Pengolahan Sampah.
2.       Pengolahan Limbah.
3.       Konservasi Lingkungan.
4.       Badan Pertanian Teknologi bibit & benih, Rekayasa Genetika.

Pengolahan sampah

Tumpukan sampah yang setiap hari bertambah satu hingga 1,5 ton, mulai teratasi menyusul beroperasinya pengelolaan sampah terpadu terutama Jakarta, pengelolaan sampah terpadu mampu mengurangi limbah rumah tangga hingga 60-65 persen, sedangkan 35-40 persen sisanya diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)

Pengelolaannya harus melibatkan semua warga, oleh karena itu, rumah tangga harus melakukan pemilahan sampah menjadi tiga bagian, yaitu sampah organik (basah) (sisa makanan, sayur), kering (kertas, dus, botol), dan limbah berbahaya seperti aki dan baterai bekas, sprayer
insektisida, serta pembalut wanita.

      Pengolahan Limbah

Limbah ialah hasil buangan suatu pembakaran atau sisa hasil poduksi yang mengandung zat kimia berbahaya yang dapat merusak keseimbangan lingkungan. Industri primer pengolahan hasil hutan merupakan salah satupenyumbang limbah cair yang berbahaya bagi lingkungan. Bagi industri-industri besarseperti industri pulpen dan kertasteknologi pengolahanlimbah cair yang dihasilkannya mungkin sudah memadainamun tidakdemikian bagi industri kecil atau sedang. Namun demikianmengingatpenting dan besarnya dampak yang ditimbulkan limbah cair bagi lingkungan,penting bagi sektor industri kehutanan untuk memahami dasar-dasarteknologi pengolahan limbah cair.
Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarianlingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestikmaupun industri yang dibangun harus dapat dioperasikan dan dipelihara olehmasyarakat setempat. Jadi teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuaidengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan, agar Lingkungan terjaga dan terlestarikan.

      Konservasi Lingkungan

Mendukung dan ikut serta dalam program konservasi lingkungan dan bekerjasama akan menghasilkan suatu pembangunan yang ramah lingkungan serta memperhatikan pada pembangunan ekonomi yang bersifat berkelanjutan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan. Karena terpeliharanya kelestarian lingkungan, termasuk dengan menjaga kelangsungan hidup spesies laut dan terumbu karang merupakan hal yang memberikan manfaat dan keuntungan bersama dan berkelanjutan dalam jangka waktu yang panjang sehingga dinikmati oleh generasi yang akan datang.
    Badan Pertanian Teknologi Bibit & Benih, Rekayasa Genetika
Upaya peningkatan produktivitas dan mutu produk yang sesuai dengan dinamika lingkungan diharapkan dapat dilakukan melalui penelitian bioteknologi. Manipulasi potensi genetik melalui penelitian biologi molekuler, mikrobiologi, bioproses, kultur jaringan dan rekayasa genetika harus dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan maka harus dilakukan bioteknologi.

Maka teknik rekayasa genetika mulai menggelisahkan. Banyak kalangan khawatir bahwa dampak revolusi hijau tahun 1960-an akan terulang kembali. Penggunaan teknologi dan paksaan pasar yang dilakukan dalam revolusi hijau memang menghasilkan produksi pangan dalam jumlah besar. Namun terbukti upaya tersebut mengganggu keseimbangan ekologi, menciptakan wabah baru, dan sejumlah dampak kesehatan bagi manusia.
Hal sama dikhawatirkan terjadi mengikuti inisitiaf rekayasa genetik yang saat ini getol dilakukan pada tanaman. Segelintir perusahaan bioteknologi meyakinkan bahwa seluruh benih transgenik yang dipasarkan sudah melalui berbagai tahap percobaan. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir terhadap dampak lingkungan dan kesehatan yang akan muncul.
Namun keyakinan serupa ternyata tidak dimiliki oleh para aktivis lingkungan dan mereka yang concern terhadap masalah lingkungan. Pesimisme ini muncul setelah tidak ada penjelasan transparan tentang resiko yang menyertai pelepasan benih transgenik ini ke alam bebas.
Di Amerika Serikat, organisasi lingkungan Greenpeace bahkan mengajukan petisi ke Environmental Protection Agency (EPA) agar membatalkan semua perijinan tanaman hasil rekayasa genetik.
Sementara di Indonesia, sejumlah LSM lingkungan mendesak pemerintah bersikap transparan kepada masyarakat soal tanaman transgenik. Terlebih Departemen Pertanian kini aktif menguji sejumlah benih transgenik termasuk kedelai, jagung dan kapas. Khusus untuk yang terakhir bahkan telah dilakukan pelepasan di Sulawesi Selatan pada 7 Februari 2001. Dan sampai saat ini terus memancing perdebatan yang tidak ada hentinya.

Karena Pembangunan yang tidak menjaga keseimbangan lingkungan terjadi dan meningkat dalam beberapa tahun belakangan ini. Alasan tersebut diperparah dengan kurangnya perhatian masyarakat dan ketidakkonsistenannya pemerintah dalam menata permasalahan lingkungan. Akibat ketidakacuhan tersebut baru dapat dirasakan akhir-akhir ini, ketika banyak peristiwa banjir bandang yang melanda berbagai daerah di negara kita.

Setidaknya wawasan mengenai lingkungan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) akan mengarah pada pemeliharaan dan pelestarian lingkungan hidup. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.

PERANNYA DALAM LINGKUNGAN

https://tikusputihdepok.blogspot.com/

IPTEK memegang peranan penting bagi negara-negara berkembang dalam proses peningkatan standar hidup, kesejahteraan, dan melindungi sumber daya alam dan keanekaragaman hayati. Negara-negara berkembang menghadapi berbagai tantangan jangka pendek dan jangka panjang. Perubahan penggunaan lahan melalui penggundulan hutan dan perubahan lahan pertanian akibat aktivitas sosio-ekonomi di daerah tangkapan air di hulu, telah menyebabkan terjadinya berbagai kerusakan lingkungan dan infrastruktur akibat bencana yang ditimbulkannya. Kerusakan lingkungan di daerah tangkapan air, menyebabkan kelangkaan air bersih di berbagai negara, selain bencana banjir ketika musim penghujan
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan mahluk hidup (termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya) yang mempengaruhi peri-kehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya. Oleh karena itu kelestarian dan keseimbangan alam perlu dipertahankan agar senantiasa memberikan daya dukung bagi kehidupan manusia ke taraf hidup yang lebih baik.
Namun yang terjadi kini malah sebaliknya, Dominasi manusia terhadap lingkungan seringkali berdampak buruk. Pembangunan dan penguasaan iptek dalam mengeksplorasi alam untuk peningkatan ekonomi seringkali melampaui batas dan sering kali mengabaikan kondisi lingkungan itu sendiri. Padahal kemampuan sumber daya dan kemampuan alam untuk mengeliminasi Zat pencemar adalah terbatas. Apalagi saat ini, krisis yang melanda negeri ini menyebabkan kehidupan lebih memburuk.
Belum optimalnya peran iptek dalam mengatasi degradasi fungsi lingkungan hidup. Kemajuan iptek berakibat pula pada munculnya permasalahan lingkungan. Hal tersebut antara lain disebabkan oleh belum berkembangnya sistem manajemen dan teknologi pelestarian fungsi lingkungan hidup. Sistem tersebut akan mendorong pengembangan dan pemanfaatan iptek yang bernilai ekonomis, ramah lingkungan dan mempertimbangkan nilai-nilai sosial budaya masyarakat setempat.
Sektor lingkungan hidup merupakan isu penting di dunia saat ini. Secara garis besar, pemanfaatan iptek harus senantiasa mempertimbangkan usur lingkungan hidup. Artinya, pemanfaatannya harus sejauh mungkin ramah lingkungan. Komitmen pemerintah terhadap lingkungan hidup juga sudah lumayan tinggi. Salah satu buktinya, sudah ada Kementerian Negara Lingkungtan Hidup yang khusus mengurusi hal itu pada pemerintahan yang ada saat ini.

Dampak IPTEK Terhadap Lingkungan dan SDA

https://tikusputihdepok.blogspot.com/


Pengalaman beberapa negara berkembang khususnya negara-negara latin yang gandrung memakai teknologi dalam industri yang ditransfer dari negara-negara maju (core industry) untuk pembangunan ekonominya seringkali berakibat pada terjadinya distorsi tujuan. Keadaan ini terjadi karena aspek-aspek dasar dari manfaat teknologi bukannya dinikmati oleh negara importir, tetapi memakmurkan negara pengekpor atau pembuat teknologi. Negara pengadopsi hanya menjadi komsumen dan ladang pembuangan produk teknologi karena tingginya tingkat ketergantungan akan suplai berbagai jenis produk teknologi dan industri dari negara maju. Alasan umum yang digunakan oleh negara-negara berkembang dalam mengadopsi teknologi (iptek) dan industri, searah dengan pemikiran Alfin Toffler maupun John Naisbitt yang meyebutkan bahwa untuk masuk dalam era globalisasi dalam ekonomi dan era informasi harus melewati gelombang agraris dan industrialis. Hal ini didukung oleh itikad pelaku pembangunan di negara-negara untuk beranjak dari satu tahapan pembangunan ke tahapan pembangunan berikutnya.

Tetapi akibat tindakan penyesuaian yang harus dipenuhi dalam memenuhi permintaan akan berbagai jenis sumber daya (resources), agar proses industri dapat menghasilkan berbagai produk yang dibutuhkan oleh manusia, seringkali harus mengorbankan ekologi dan lingkungan hidup manusia. Hal ini dapat kita lihat dari pesatnya perkembangan berbagai industri yang dibangun dalam rangka peningkatan pendapatan (devisa) negara dan pemenuhan berbagai produk yang dibutuhkan oleh manusia. Disamping itu, IPTEK dikembangkan dalam bidang antariksa dan militer, menyebabkan terjadinya eksploitasi energi, sumber daya alam dan lingkungan yang dilakukan untuk memenuhi berbagai produk yang dibutuhkan oleh manusia dalam kehidupannya sehari-hari.
Gejala memanasnya bola bumi akibat efek rumah kaca (greenhouse effect) akibat menipisnya lapisan ozone, menciutnya luas hutan tropis, dan meluasnya gurun, serta melumernnya lapisan es di Kutub Utara dan Selatan Bumi dapat dijadikan sebagai indikasi dari terjadinya pencemaran lingkungan kerena penggunaan energi dan berbagai bahan kimia secara tidak seimbang (Toruan, dalam Jakob Oetama, 1990: 16 – 20). Selain itu, terdapat juga indikasi yang memperlihatkan tidak terkendalinya polusi dan pencemaran lingkungan akibat banyak zat-zat buangan dan limbah industri dan rumah tangga yang memperlihatkan ketidak perdulian terhadap lingkungan hidup. Akibat-akibat dari ketidak perdulian terhadap lingkungan ini tentu saja sangat merugikan manusia, yang dapat mendatangkan bencana bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu, masalah pencemaran lingkungan baik oleh karena industri maupun komsumsi manusia, memerlukan suatu pola sikap yang dapat dijadikan sebagai modal dalam mengelola dan menyiasati permasalahan lingkungan.
Seringkali ditemukan pernyataan yang menyamakan istilah ekologi dan lingkungan hidup, karena permasalahannya yang bersamaan. Inti dari permasalahan lingkungan hidup adalah hubungan mahluk hidup, khususnya manusia dengan lingkungan hidupnya. IImu tentang hubungan timbal balik mahluk hidup dengan lingkungan hidupnya di sebut ekologi (Soemarwoto, 1991: 19). Lingkungan hidup adalah sistem yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya. keadaan dan mahluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dengan prilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupannya dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya (Soerjani, dalam Sudjana dan Burhan, 1996: 13).
Dari definisi diatas tersirat bahwa mahluk hidup khususnya merupakan pihak yang selalu memanfaatkan lingkungan hidupnya, baik dalam hal respirasi, pemenuhan kebutuhan pangan, papan dan lain-lain. Manusia berinteraksi dengan lingkungan hidupnya, yang dapat mempengaruhi dan mempengaruhi oleh lingkungan hidupnya, membentuk dan dibentuk oleh lingkungan hidupnya. Hubungan manusia dengan lingkungan hidupnya adalah sirkuler, berarti jika terjadi perubahan pada lingkungan hidupnya maka manusia akan terpengaruh.
Uraian ini dapat menjelaskan akibat yang ditimbulkan oleh adanya pencemaran lingkungan, terutama terhadap kesehatan dan mutu hidup manusia. Misalnya, akibat polusi asap kenderaan atau cerobong industri, udara yang dipergunakan untuk bernafas oleh manusia yang tinggal di lingkungan itu akan tercemar oleh gas CO (karbon monoksida). Berkaitan dengan paparan ini, perlakuan manusia terhadap lingkungan akan mempengaruhi mutu lingkungan hidupnya.
Masalah pencemaran lingkungan hidup, secara teknis telah didefinisikan dalam UU No. 4 Tahun 1982, yakni masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan dan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat lagi berfungsi sesuai peruntukannya.
Dari definisi yang panjang tersebut, terdapat tiga dampak IPEK terhadap lingkungan hidup dan sumber daya alam yaitu; dampak secara kimiawi, fisik dan biologis. Resiko kimiawi akibat IPTEk adalah: senyawa-senyawa kimia berbahaya yang terdapat di air, tanah, udara dan makanan. Resiko fisik akibat IPTEk adalah kebakaran, gempa bumi, letusan gunung berapi, kebisingan, radiasi, sedimentasi. Resiko biologis akibat IPTEk adalah pathogen (bakteri, virus, parasit), dan bahan kimia yang mengakibatkan kerusakan pada jaringan tubuh.
Pencemaran terjadi bila dalam lingkungan terdapat bahan yang menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan, baik yang bersifat fisik, kimiawi maupun biologis sehingga mengganggu eksistensi manusia dan aktivitas manusia serta organisme lainnya. Bahan penyebab pencemaran tersebut disebut polutan. Polusi disebabkan terjadinya factor-faktor tertentu yang sangat menentukan ialah:
1.    Jumlah penduduk
2.    Jumlah sumberdaya alam yang digunakan oleh setiap individu
3.    Jumlah Polutan yang dikeluarkan oleh setiap jenis SDA
4.    Teknologi yang digunakan
Penggunaan sumberdaya yang salah menimbulkan erosi, sedimentasi yang merusak, penggaraman tanah dan air, penggersangan lahan, banjri dsb. Limbah dan sisa proses menimbulkan contamination dan pollution atas udara, tanah dan air. Dampak menyebar dan meluas cepat lewat udara dan air. Penyebaran dan peluasan dampak lewat tanah langsung berjalan sangat lambat. Akan tetapi tanah dapat bertindak sebagai penyimpan zat atau bahan pencemar atau pengotor selama waktu lama dan dengan demikian menjadi sumber dampak yang nantinya akan tersebar lewat udara atau air. Zat pencemar yang tersimpan dalam tanah juga dapat menyebar lewat serapan tanaman bersama dengan panenan yang diangkut dan digunakan ditempat-tempat lain. Kalau zat pencemar diserap tanaman pangan atau pakan, akan dapat mnimbulkan pencemaran dakhil (internal pollution) atas orang atau ternak dimana-mana tempat memperjual belikan bahan pangan atau pakan tersebut. Sumber pencemaran dakhil lebih sulit dilacak daripada sumber pencemaran lewat udara dan air.
Pencemaran dapat datang dari sumber pasti misalnya dari saluran pembuang limbah pabrik atau datang dari sumber baur, misalnya dari aliran limpas lahan pertanian, pencemaran sumber pasti secara nisbi lebih mudah ditangani karena titik pelepasan bahan pencemar jelas dan susunan bahan pencemar terbatas keanekaannya. Pencemaran sumber baur lebih suli ditangani kerana titik pelepasannya dan titik asalnya berada di mana-mana dan susunan bahan pencemarannya sangat beraneka.
Ada dampak yang tinggal di tempat dampak itu ditimbulkan, misalnya pemampatan tanah oleh alat-alat berat dalam pembukaan lahan atau penggaraman tanah oleh system irigasi yang dirancang tanpa memperhitungkan neraca air pada antarmuka atmosfer tanah. Ada dampak yang diekspor ke tempat lain dari tempat asalnya, misalnya erosi di hulu mengekspor dampak sedimentasi ke hilir atau asap kendaraan bermotor dari jalur jalan diekspor ke kawasan pertanian atau pemukiman sepanjang jalan. Kawasan yang menimpor dampak menghadapi persoalan serupa dengan yang terkena.
Teknologi yang diandalkan sebagai istrumen utama dalam “revolusi hijau” mampu meningkatkan hasil pertanian, karena adanya bibit unggul, bermacam jenis pupuk yang bersifat suplemen, pestisida dan insektisida. Dibalik itu, teknologi yang sama juga menghasilkan berbagai jenis racun yang berbahaya bagi manusia dan lingkungannya, bahkan akibat rutinnya digunakan berbagi jenis pestisida ataupun insektisida mampu memperkuat daya tahan hama tananam misalnya wereng dan kutu loncat.
Berdasarkan hasil studi empiris yang pernah dilakukan oleh Magrath dan Arens pada tahun 1987 (Prasetiantono, di dalam Sudjana dan Burhan (ed.), 1996: 95), diperkirakan bahwa akibat erosi tanah yang terjadi di Jawa nilai kerugian yang ditimbulkannya telah mencapai 0,5 % dari GDP, dan lebih besar lagi jika diperhitungkan kerusakan lingkungan di Kalimantan akibat kebakaran hutan, polusi di Jawa, dan terkurasnya kandungan sumber daya tanah di Jawa.
Terlepas dari berbagai keberhasilan pembangunan yang disumbangkan oleh teknologi dan sektor indusri di Indonesia, sesungguhnya telah terjadi kemerosotan sumber daya alam dan peningkatan pencemaran lingkungan, khususnya pada kota-kota yang sedang berkembang seperti Gresik, Suarbaya, Jakarta, bandung Lhoksumawe, Medan, dan sebagainya. Bahkan hampir seluruh daerah di Jawa telah ikut mengalami peningkatan suhu udara, sehingga banyak penduduk yang merasakan kegerahan walaupun di daerah tersebut tergolong berhawa sejuk dan tidak pesat industrinya.
Berkaitan dengan pernyataan tersebut, Amsyari (Sudjana dan Burhan (ed.), 1996:104), mencatat keadaaan lingkungan di beberapa kota di Indonesia, yaitu: Terjadinya penurunan kualitas air permukaan di sekitar daerah-daerah industri. Konsentrasi bahan pencemar yang berbahaya bagi kesehatan penduduk seperti merkuri, kadmium, timah hitam, pestisida, meningkat tajam dalam kandungan air permukaan dan biota airnya.
Kelangkaan air tawar semakin terasa, khususnya di musim kemarau, sedangkan di musim penghujan cenderung terjadi banjir yang melanda banyak daerah yang berakibat merugikan akibat kondisi ekosistemnya yang telah rusak. Temperatur udara maksimal dan minimal sering berubah-ubah, bahkan temperatur tertinggi di beberapa kola seperti Jakarta sudah mencapai 37 derajat celcius. Terjadi peningkatan konsentrasi pencemaran udara seperti CO, NO2r S02, dan debu. Sumber daya alam yang dimiliki bangsa Indonesia terasa semakin menipis, seperti minyak bumi dan batubara yang diperkirakan akan habis pada tahun 2020. Luas hutan Indonsia semakin sempit akibat tidak terkendalinya perambahan yang disengaja atau oleh bencana kebakaran. Kondisi hara tanah semakin tidak subur, dan lahan pertanian semakin memyempit dan mengalami pencemaran.

Secara umum data dapat diartikan sebagai kumpulan informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan berupa angka, lambang atau sifat yang dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan. Data juga dapat didefinisikan sebagai sekumpulan informasi atau nilai yang diperoleh dari pengamatan (observasi) suatu objek. Oleh karena itu data yang baik adalah data yang bisa dipercaya kebenarannya (reliable), tepat waktu dan mencakup ruang lingkup yang luas atau bisa memberikan gambaran tentang suatu masalah secara menyeluruh  merupakan data relevan.
Sedangkan kependudukan atau demografi merupakan ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia. Demografi meliputi ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan.
Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan,agama atau etnisitas tertentu.
Dengan demikian data kependudukan adalah segala  tampilan data penduduk dalam bentuk resmi maupun tidak resmi yang diterbitkan oleh badan-badan pencatatan kependudukan (pemerintah maupun non pemerintah), dalam berbagai bentuk baik angka, grafik, gambar dan lain lain.

Liputan6.com, Jakarta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) saat melihat hasil sensus pada tahun 2000, memproyeksikan jumlah penduduk di Indonesia pada 2010 tidak mengalami lonjakan besar. Hanya berkisar 232 sampai 233 juta jiwa. Namun ternyata, hasil itu melesat dan di luar perkiraan.

"Hasil sensus mengofirmasi bahwa penduduk kita pada tahun 2010 sebesar 237,6 juta. Padahal, asumsi kita waktu mengubah proyeksi dari tahun 2000 ke 2010 sudah dengan segala macam isunya," kata Kepala BKKBN, Prof. dr. H. Fasli Djalal, Ph.D, Sp.GK dalam Rapat Koodinasi Nasional (Rakornas) Kemitraan Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga Tahun 2014, Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Selasa (25/3/2014)

"Isu yang dipergunakan adalah bagaimana wajib belajar 9 tahun disukseskan. Bagaimana ekonomi ditingkatkan. Bagimana fasilitas dinaikan dan bagaimana pula dengan SDM yang ada. Toh, hasilnya, dalam 10 tahun itu melesat," kata dia menambahkan.

Jika sudah seperti ini, kata Fasli, apakah keseluruhan dapat ditanggung oleh bangsa ini. Terlebih bila kita melihat kondisi bangsa yang tergolong ringkih, di mana banjir dan longsor masih menjadi kendala yang cukup berarti.

Fasli Djalal juga mengatakan, ketahanan pangan, kecukupan air bersih, kemiskinan dan lain-lainnya ditentukan dari seberapa seriusnya kita mengatur kehidupan. "Betapa pun tingginya angka pertumbuhan ekonomi kita, maka segalanya akan termakan habis bila dinamika kehidupannya tidak benar," kata dia.

Untuk, tugas besar bagi BKKBN saat ini adalah bagaimana caranya memberikan informasi kepada siapa saja, terutama remaja, sehingga nantinya para remaja ini akan memperoleh kehidupan dan keluarga yang bahagia.

Lebih lanjut Fasli Djalal mengatakan, alasan mengapa hal seperti ini dimulai dari remaja, karena saat ini jumlah dari para remaja itu sangat besar.

Remaja yang duduk di bangku SMA, SMK, sebesar 9 juta jiwa. Sedangkan usia anak 16 sampai 18 tahun yang memilih keluar dari sekolah dan memilih kerja serabutan atau pengangguran sebesar 4 juta jiwa. Dan sisanya, 6 juta jiwa terdiri mahasiswa yang berada di 3200 kampus swasta dan 93 kampus negeri.

"Remaja seperti ini yang memerlukan pedampingan tentang kesehatan reproduksi, tentang kematangan usia perkawinan, serta tentang mimpi strategi membangun keluarga. Sehingga nantinya, mereka akan terbebas dari perceraian, dan melahirkan keluarga yang kokoh," kata Fasli menerangkan.
PENDIDIKAN 
Pembangunan pendidikan di Indonesia telah menunjukkan keberhasilan yang cukup besar. Wajib Belajar 6 tahun, yang didukung pembangunan infrastruktur sekolah dan diteruskan dengan Wajib Belajar 9 tahun adalah program sektor pendidikan yang diakui cukup sukses. Hal ini terlihat dari meningkatnya partisipasi sekolah dasar dari 41 persen pada tahun 1968 menjadi 94 persen pada tahun 1996, sedangkan partisipasi sekolah tingkat SMP meningkat dari 62 persen tahun 1993 menjadi 80 persen tahun 2002 (Oey-Gardiner, 2003).Tetapi dibalik keberhasilan program-program tersebut, terdapat berbagai fenomena dalam sektor pendidikan. Kasus tinggal kelas, terlambat masuk sekolah dasar dan ketidakmampuan untuk meneruskan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi merupakan hal yang cukup banyak menjadi sorotan di dunia pendidikan. Kasus putus sekolah yang juga banyak terjadi terutama di daerah pedesaan menunjukkan bahwa pendidikan belum banyak menjadi prioritas bagi orang tua. Rendahnya prioritas tersebut antara lain dipicu oleh akses masyarakat terhadap pendidikan yang masih relatif kecil, terutama bagi keluarga miskin yang tidak mampu membiayai anak mereka untuk meneruskan sekolah ke jenjang lebih tinggi. Selain itu, ujian akhir sekolah dianggap tidak dapat menjadi ukuran kemampuan murid. Nilai rata-rata ujian akhir yang rendah seringkali diikuti oleh persentase kelulusan yang cukup tinggi. Pada tahun ajaran 1998/1999, rata-rata nilai Ujian Akhir Nasional (UAN) SMA di Indonesia adalah 3,99. Padahal nilai minimum untuk lulus adalah 6. Tetapi pada periode tersebut, 97 persen siswa SMA dinyatakan lulus (Oey-Gardiner, 2000). Hal ini menunjukkan bahwa nilai ujian akhir bukanlah satu-satunya alat untuk menyaring kelulusan murid.

sumber
kondisi pulau jawa sekarang ini (2014) semakin mengkhatirkan, penebangan liar marak dimana-mana dan bagaimana burung-burung elang ini dapat hidup dengan gagahnya saat terbang kalau seandainya habitat mereka dirusak terus menerus. Untuk waktu sekarang ini saja gw jarang melihat mereka terbang di atas langit negara kita, pada hal mereka juga penghuni pulau ini. Dengan adanya thread ini gw berharap semuanya bisa mulai menghargai mereka dan juga menjaga kelestarian hidup mereka sebagai warisan Hayati negara kita, Cheers!

1. Elang Hitam ( Ictinaetus malayensis / Indiana Black Eagle) Temnick, 1822
Burung berukuran sedang ( 70cm ), namun tampak besar ketika terbang. Cukup dominan dalam hal bertarung sehingga memiliki survival rate yang cukup tinggi. Tersebar di ketinggian 300 - 2000mdpl. Cukup umum dijumpai di hutan primer hingga perkebunan, terkadang suka nyelonong masuk ke desa pinggir hutan. Sesuai namanya, elang ini berwarna hitam kelam kecuali pada individu muda yang memiliki corak menyerupai Elang Brontok.

www.belantaraindonesia.org

Ciri Khas
Sayap yang menjari khas, kokoh dan lebar membentang, terlihat sangat besar dengan ekor yang panjang. Dewasa: Warna bulu hitam pekat, kecuali pada ekor yang memilki corak agak kecoklatan. Remaja: Dada bercorak garis seperti Elang Brontok fase terang. Sera kuning, kaki kuning, jari kelingking pendek tidak proporsional.
https://tikusputihdepok.blogspot.com/

Kebiasaan
Terbang soaring atau gliding sambil terkadang mengeluarkan suara seperti Elang - ular Bido. Cukup aktif di pagi sampai siang hari. Terkadang terbang rendah di atas tajuk mencari mangsa berupa tikus, kadal, tupai, ayam, burung kecil dan hewan - hewan kecil lainnya. 

2. Elang Ular - Bido ( Spilornis cheela / Crested Sherpent - eagle ) Latham, 1790
Burung berukuran sedang ( 50 - 60cm ), berisik dan sangat mudah dijumpai di semua ketinggian. Jenis burung yang adaptif, bisa ditemui di berbagai macam habitat mulai dari hutan primer, hutan skunder, perkebunan, hutan pantai, savanna dan terkadang sampai di perkampungan penduduk. Walaupun namanya Elang - ular, tapi tidak selalu memakan ular.

https://tikusputihdepok.blogspot.com/

Ciri Khas
Sayap yang membusur membentuk huruf “C”, membulat dan memilki garis tebal berwarna putih di tepi sayap. Ekor pendek terkadang mengipas. Bagian mata tidak berbulu berwarna kuning. Warna bulu dominan coklat tua hingga hitam, tutul - tutul putih di dada dan perut.

Kebiasaan
Terbang soaring atau gliding di ketinggian atau terbang gerilya diantara tajuk untuk berburu. Sangat suka bersuara, ribut dengan siulan “Kli - kliuw” atau “kliiw”. Memangsa ular, tikus, kadal, bajing dan hewan - hewan kecil lainnya. 

3. Elang Jawa ( Spizaetus bartelsii / Javan Hawk - eagle ), Stresemann, 1924
Burung berukuran sedang ( 60cm ), sangat terkenal akan kelangkaannya. Pada masa orde baru dijadikan sebagai lambang negara Indonesia. Terlihat tampan dan gagah namun sebenarnya pengecut dan sangat mudah dikalahkan oleh elang jenis lain. Menempati hutan primer dan hutan skunder paa ketinggian 300mdpl. Sesuai namanya, endemik di Jawa.
www.belantaraindonesia.org
Banyak orang mengira bahwa burung Garuda adalah spesies burung tersendiri. Sebenarnya, Elang Jawa adalah si garuda itu sendiri. Dengan kata lain, Garuda, lambang negara yang kita bangga - banggakan selama ini adalah sejenis Elang bernama Elang Jawa.

Ciri Khas
Sayap membulat dan menekuk sedikit ke atas ketika soaring. Kepala tidak terlalu kecil, proporsional dengan ekornya yang agak lebih panjang dari Elang brontok. Jambul khas di kepalanya terlihat saat hinggap. Warna dominan coklat merah, dada berwarna putih bercoret melintang pada burung dewasa dan  cokelat polos pada burung muda. Beberapa ahli sering menyebutnya Nizaetus bartelsii.

Kebiasaan
Terbang soaring atau gliding di atas tajuk untuk berburu. Sangat jarang bersuara, sangat pendiam dan anggun ketika terbang. Memangsa tikus, kadal, tupai, bajing, ayam hutan dan hewan - hewan kecil lainnya.

4. Elang Brontok ( Spizaetus cirrhatus / Changeable Hawk - eagle ), Gmelin, 1788
Burung berukurans edang ( 60cm ), sangat mirip dengan Elang Jawa. Sesuai namanya, memilki dua fase yakni fase gelap dan fase terang. Lebih tersebar luas dari saudaranya dan menempati habitat yang lebih beraneka - ragam. Memiliki banyak ras dan banyak bentuk, ada yang berjambul, ada yang tidak. Ada yang bilang nama virus brontok terinspirasi dari nama burung ini.
www.belantaraindonesia.org
Beberapa ahli memasukkannya dalam genus Nizaetus, ada juga yang menyendirikan ras S. cirrhatus limnaetus menjadi ras tersendiri.

Kebiasaan
Sayap membulat dan menekuk sedikit ke atas, mirip dengan saudaranya Elang Jawa. Bedanya, ekor yang agak lebih pendek, dua spot terang di sayap serta garis vertikal di bagian dada pada fase terang.
Fase terang: Bagian bawah putih bercorak vertikal hitam mirip Elang hitam muda dan Elang Jawa. Bagian atas coklat pucat.
Fase peralihan: Bagian bawah keabu - abuan, bagian atas sama dengan fase terang.
Fase gelap: Berwarna hitam pekat mirip Elang Hitam dewasa, tapi tidak memiliki warna kuning di paruhnya.

5. Elang Laut Perut Putih ( Halieestus leucogaster / White - bellied sea Eagle ) Gmelin, 1788
Elang yang sangat spektakuler, berukuran sangat besar ( 70 - 85 cm ).  Dengan ukurannya bisa dibilang sebagai raja lautan. Tersebar di pesisir pantai dan terkadang masuk ke hutan dataran rendah. Ada catatan hidup di dataran tinggi.

www.belantaraindonesia.org

Ciri Khas
Ukuran yang sangat besar, sayap kokoh panjang dan lebar, kepala panjang serta ekor sangat pendek membentuk baji. Warna dominan putih, sayap membentuk pola hitam bagian atas dan hitam - putih di bagian bawah. Juvenile: warna putih digantikan warna coklat agak pucat.

Kebiasaan
Terbang rendah di atas air lalu menyambar mangsanya, berupa ikan atau terkadang burung lain. Bersura nyaring “ah..ah””

6. Elang Tiram ( Pandion halieestus / Osprey ) Linneus, 1758.
Burung berukuran sedang ( 60cm ). Tidak termasuk dalam family acciptridae, tapi dipisahkan dalam family tersendiri yaitu Pandinidae. Sayangnya dalam Bahasa Indonesia namanya tetap disebut “Elang”.  Tersebar di pesisir pantai.

www.belantaraindonesia.org

Ciri Khas
Warna hitam - putih yang mencolok, topeng berwarna hitam serta bentuk sayap yang khas, panjang dan agak meruncing.

Kebiasaan
Terbang menangkap mangsa di air atau di udara. Suka bertengger di tiang - tiang dermaga atau di atas kapal

7. Elang Ular Jari Pendek. ( Circaetus gallicus / Short - toed Snake - eagle ) Gmelin, 1788
Berukuran besar ( 65 cm ), kekar dan pucat.  Dalam Buku “Panduan Lapangan: Burung di Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Bali” oleh McKinnon dijelaskan burung ini adalah pengunjung musim dingin yang langka, sangat jarang terlihat. Pertemuan terbanyak ada di TN. Baluran di Situbondo, Jawa Timur.

https://tikusputihdepok.blogspot.com/


Ciri Khas
Tubuh kekar, bagian atas coklat keabu - abuan, bagian bawah putih dengan coretan gelap, tenggorokan dan dada coklat. Terdapat garis - garis melintang yang samar pada perut dan empat garis melintang yang samar pada ekor. Remaja berwarna lebih pucat dari dewasa. Pada waktu terbang, sayap terlihat lebar dan panjang, dengan garis panjang mencolok pada penutup sayap dan bulu terbang. Iris kuning, paruh hitam dengan sera abu - abu, kaki kehijauan.

Kebiasaan
Menghuni pinggir hutan dan semak sekunder. Terbang melingkar dan meluncur dengan sayap yang cibentangkan lurus dan datar. Seperti alap - alap raksasa, sering melayang - layang diam sambil mengepakkan sayapnya.

8. Elang Tikus ( Elanus caeraleus / Black - winged Kite ) Desfontaines, 1789
Berukuran sedang ( 30 - 45cm ) dengan cara terbang yang unik. Sekilas mirip dengan alap - alap, namun sayapnya lebih membulat dan warna matanya yang terang. Tersebar di dataran rendah dan perbukitan hingga ketinggian 2000mdpl. Termasuk dalam golongan “kite” yang berarti suka melakukan terbang hovering yang jarang bisa dilakukan oleh jenis lainnya.

www.belantaraindonesia.org

Ciri Khas
Memiliki bercak hitam pada bahu, bulu primer hitam panjang khas. Dewasa: warna mahkota, punggung, sayap pelindung, dan bagian pangkal ekor abu - abu; muka, leher, dan bagian bawah putih. Remaja: bercorak warna coklat. Pada saat mencari mangsa, suka melayang - layang diam sambil mengepak - ngepakkan sayap. Iris merah, paruh hitam dengan sera kuning, serta kaki kuning. Iris merah, paruh hitam dengan sera kuning, kaki kuning.

Kebiasaan
Bertengger pada pohon mati atau tiang telepon. Melayang - layang di atas mangsanya seperti diuraikan di atas. Suka berburu di daerah yang kering terbuka dengan pohon yang terpencar - pencar. Memangsa Belalang, ular, tikus atau burung yang masih muda.

9. Elang Bondhol ( Haliastur indus / Brahminy Kite ) Boddaert, 1783
Berukuran sedang ( 45cm ). Cukup terkenal sebagai maskot kota Jakarta, walaupun populasinya sangat mengenaskan di kotanya. Anda bisa mengenalinya dengan melihat logo busway. Sekilas mirip dengan Elang Botak dari Amerika, tapi ukurannya jelas jauh lebih kecil. Termasuk dalam golongan “Kite” yang berarti memilki keahlian terbang hovering yang jarang dimilki jenis lainnya.

www.belantaraindonesia.org

Ciri Khas
Berukuran sedang ( 45 cm ), berwarna putih dan coklat pirang. Dewasa: kepala, leher, dan dada putih; sayap, punggung, ekor, dan perut coklat terang, terlihat kontras dengan bulu primer yang hitam. Seluruh tubuh renaja kecoklatan dengan coretan pada dada.

Warna berubah menjadi putih keabu - abuan pada tahun kedua, dan mencapai bulu dewasa sepenuhnya pada tahun ketiga. Perbedaan antara burung muda dengan Elang Paria pada ujung ekor membulat dan bukannya menggarpu. Iris coklat, paruh dan sera abu - abu kehijauan, tungkai dan kaki kuning suram.

Kebiasaan 
Biasanya sendirian, tetapi di daerah yang makanannya melimpah dapat membentuk kelompok sampai 35 individu. Ketika berada di sekitar sarang, sesekali memperlihatkan perilaku terbang naik dengan cepat diselingi gerakan menggantung di udara, kemudian menukik tajam dengan sayap terlipat dan dilakukan secara berulang - ulang.

Terbang rendah di atas permukaan air untuk berburu makanan, tetapi terkadang juga menunggu mangsa sambil bertengger di pohon dekat perairan, dan sesekali terlihat berjalan di permukaan tanah mencari semut dan rayap. Menyerang burung camar, dara laut, burung air besar, dan burung pemangsa lain yang lebih kecil untuk mencuri makanan.

Makanannya sangat bervariasi. Di perairan diantaranya memakan kepiting, udang, dan ikan; juga memakan sampah dan ikan sisa tangkapan nelayan. Di daratan memangsa burung, anak ayam, serangga, dan mamalia kecil.

10. Elang Alap Cina ( Accipiter soloensis / Chinese Goshawk ) Horsfield, 1821
Burung pemangsa ukuran sedang ( 33cm ) dan merupakan pengunjung tetap di Pulau Jawa. Cukup sering berkumpul bersama Elang - alap Jepang pada saat migrasi. Cukup mudah dibedakan dari saudaranya.

www.belantaraindonesia.org

Ciri Khas
Warna dewasa, tubuh bagian atas abu-abu biru dengan ujung putih yang jarang pada bulu punggung dan garis - garis melintang samar pada bulu ekor terluar. Tubuh bagian bawah putih terdapat sapuan merah karat yang samar pada dada dan sisi tubuh dengan sedikit garis abu - abu pada paha.

Sayap bawahnya sangat khas seluruhnya terlihat putih kecuali ujung bulu primer yang hitam. Remaja tubuh bagian atas coklat, tubuh bagian bawah putih terdapat garis - garis gelap pada ekor, coretan pada tenggorokan serta garis-garis pada dada dan paha. Paruh abu - abu dengan ujung hitam , sera dan kaki jingga, iris merah atau coklat.

Kebiasaan
Mengunjungi daerah terbuka sampai pada ketinggian 900 mdpl pada musim dingin di seluruh Sunda Besar. Setiap Oktober melewati Puncak ( Bogor ) dan Bali Barat dalam jumlah besar. Biasanya berburu di tenggeran, tetapi kadang - kadang terbang melingkar di atas, dan menerkam mangsanya dari tanah.

11. Elang Alap Jepang ( Accipiter gularis / Japanese Sparrowhawk ) Temminck And Schlegel, 1844
Raptor migrant dari belahan Bumi utara, bertamu ke Indonesia bulan September - Desember. Burung yang cukup atraktif, lebih gesit dan lebih lincah dari 2 saudara kembarnya Elang - alap besra dan Elang - alap Jambul. Ukurannya juga paling kecil ( 27 cm ) dibandingkan 2 saudaranya. Sering juga disebut Elang - alap Nippon.

www.belantaraindonesia.org

Ciri Khas
Jantan dewasa: tubuh bagian atas abu - abu, ekor abu - abu dengan beberapa garis melingkar gelap, dada dan perut merah karat pucat dengan setrip hitam sangat tipis di tengah dagu, setrip kumis tidak jelas. Betina: tubuh bagian atas coklat ( bukan abu - abu ), bagian bawah tanpa warna karat, bergaris - garis coklat melintang rapat. Dada remaja: lebih banyak coretan daripada garis - garis melintang dan lebih merah karat. Iris kuning sampai merah, paruh biru abu - abu dengan ujung hitam, sera dan kaki kuning - hijau.

Kebiasaan
Berburu di sepanjang pinggir hutan, di atas hutan sekunder, dan daerah terbuka. Biasanya berburu dari tenggeran di pohon, tetapi kadang - kadang terbang berputar - putar untuk mengamati tanah di bawahnya dengan cara terbang “kepak - kepak - luncur” yang khas. Menyerang dengan agresif pendatang yang mendekati sarang.

12. Elang Alap Besra ( Accipiter virgatus / Besra ) Temminck, 1822
Burung berukuran sedang, sangat mirip dengan Elang - alap Jepang kecuali ukurannya yang lebih besar. Berbeda dengan saudaranya, Elang - alap Besra adalah reptor penetap yang jarang dijumpai di Pulau Jawa.

www.belantaraindonesia.org

Ciri Khas
Berukuran sedang ( 33 cm ) mirip Elang Alap Jambul tetapi lebih kecil dan tanpa jambul. Warna jantan dewasa, tubuh bagian atas abu - abu gelap dengan ekor bergaris tebal, tubuh bagian bawah putih dengan garis melintang coklat dan sisi tubuh merah karat, tenggorakan putih dengan strip hitam di tengah, strip kumis hitam.

Kebiasaan
Duduk tenang di hutan menunggu mangsanya. Sering terlihat bertengger di pohon mati yang tinggi di hutan. Terbang mengitari teretori secara reguler.

13. Elang Alap Jambul ( Accipiter trivirgatus / Crested Goshawk ) Temminck, 1824
Burung ketiga yang kembar dengan Elang - alap Besra dan Elang - alap Jepang. Ukurannya paling besar  diantara 2 saudaranya ( 40cm ), selain itu dia juga berjambul yang terlihat ketika bertengger.

www.belantaraindonesia.org

Ciri Khas
Tubuh tegap dengan jambul yang jelas. Jantan dewasa : tubuh bagian atas coklat abu - abu dengan garis - garis pada sayap dan ekor, tubuh bagian bawah merah karat, dada bercoretan hitam, ada garis - garis tebal hitam melintang pada perut dan paha yang putih.

Lehernya putih dengan setrip hitam menurun ke arah tenggorokan dan ada dua setrip kumis.Remaja dan betina : seperti jantan dewasa, tetapi coretan dan garis - garis melintang pada tubuh bagian bawah berwarna coklat serta tubuh bagian atas coklat lebih pucat.

Kebiasaan
Berburu di tenggeran yang rendah di laut. Selalu tinggal di hutan lebat. Pada waktu berbiak kadang - kadang memperlihatkan cara terbang yang khas, yaitu getaran sayap ( bulu putih pada sisi tubuhnya terlihat jelas ) berselang dengan luncuran pendek dalam lingkaran yang sempit.

14. Elang Ikan Kepala Abu ( Ichthyophaga ichthyaetus / Grey-headed Fish Eagle ) Horsefield, 1821
Berukuran besar ( 70 cm ), jarang terlihat. Di Jawa hanya tersebar di kawasan Jawa Barat, pernah tercatat di Jawa Timur tapi belum ada catatan baru.

www.belantaraindonesia.org

Ciri Khas
Sayap membulat, berbeda dengan Elang - laut Perut - putih yang kokoh. Berwarna abu - abu, coklat, dan putih. Dewasa: kepala dan leher abu - abu, dada coklat; sayap dan punggung coklat gelap; perut, paha, dan pangkal ekor putih; ujung ekor bergaris lebar hitam. Remaja: bagian atas coklat kekuningan, bagian bawah bercoret coklat dan putih; ekor coklat mengkilap dengan ujung bergaris hitam. Ekor pendek. Iris coklat sampai kuning, paruh dan sera abu - abu, tungkai tanpa bulu, dan kaki putih sampai kuning.

Kebiasaan
Sering mengunjungi daerah perairan, sungai danau, dan paya di hutan dataran rendah. Menukik menerkam ikan ketika terbang atau dari posisi bertengger di pohon. Jarang terbang melayang - layang.

15. Elang Perut Karat ( Hieraaetus kienerii/ Rufous - bellied Eagle ) Geoggroy Saint Hilaire, 1835
Berukuran agak kecil, tersebar di hutan pegunungan. Jarang terlihat di Pulau Jawa, namun penghuni tetap sampai ketinggian 1500 mdpl. Jambulnya cukup unik ya?

www.belantaraindonesia.org

Ciri Khas
Berwarna coklat kemerahan, hitam, dan putih, dengan jambul pendek. Dewasa: mahkota, pipi, dan tubuh bagian bawah kehitaman; ekor coklat dengan garis hitam tebal dan ujung putih. Dagu, tenggorokan, dan dada putih bercoret hitam; sisi tubuh, perut, paha, dan bagian bawah ekor coklat kemerahan dengan coretan hitam perut.

Pada waktu terbang terlihat bercak bulat yang pucat pada pangkal bulu primer. Remaja: tubuh bagian atas coklat kehitaman dengan bercak kehitaman pada mata. Alis dan tubuh bagian bawah keputih - putihan. Iris merah, paruh kehitaman, sera dan kaki kuning.

Kebiasaan
Mendiami kawasan hutan di pinggir hutan, terlihat berputar - putar atau meluncur rendah di atas pohon. Terbang mengitari teretori, menyerang secara cepat mangsa di permukaan tanah atau di tajuk pohon, mirip dengan Peregrine Falcon.

16. Sikep Madu Asia ( Pernis ptilorhynchus / Oriental Honey Buzzard ) Temnick, 1821
Si burung lucu dari Bumi belahan utara. mengunjungi Indonesia pada bulan September - Desember, namun ada juga catatan ras penetap di Pulau Jawa. Berukuran sedang ( 60cm ) dengan kepala yang kecil da panjang, ciri khas Buzzard. Sering terjadi konflik antara burung ini dengan elang - elang penetap seperti Elang Hitam.

www.belantaraindonesia.org

Ciri Khas
Kepala kecil dan panjang, ekor sering membentuk kipas. Berwarna hitam dengan jambul kecil. Warna sangat bervariasi dalam bentuk terang, normal, dan gelap dari dua ras yang berbeda yang masing - masing meniru jenis elang berbeda dalam pola warna bulu.

Terdapat garis - garis yang tidak teratur pada ekor. Semua bentuk mempunyai tnggorokan berbercak pucat kontras, dibatasi oleh garis tebal hitam,sering dengan garis hitam mesial. Ciri khas ketika terbang: kepala relatif kecil, leher agak panjang menyempit, ekor berpola. Iris jingga, paruh abu - abu, kaki kuning, bulu berbentuk sisik ( terlihat jelas pada jarak dekat ).

Kebiasaan
Sering mengunjungi hutan pegunungan. Ciri sewaktu terbang adalah beberapa kepakan dalam yang diikuti luncuran panjang. Melayang tinggi di udara dengan sayap datar. Mempunyai kebiasaan aneh yaitu merampas sarang tawon dan lebah sesuai namanya. Dia juga sering memakan serangga.

16 Jenis Burung Elang Di Pulau Jawa tersebut kesemuanya tentu dilindungi oleh negara yakniDilindungi UU. no.5 tahun 1990 dan PP. no. 7 dan 8 tahun 1998. Appendix II CITES. Dilarang memperjual - belikan atau memelihara dalam bentuk hidup / mati.



Tentu saja sering mendengar agar orang tua menghidari berkata jangan pada anak. Atau banyak mendapat info di social media tentang alternatif kata jangan. Mungkin saja banyak ayah bunda bertanya-tanya, kenapa kata jangan harus dihindari? Rudicahyo yang merupakan Dosen di Fakultas Psikologi Universitas Airlangga dalam blognya rudicahyo.com menuliskan alasan kenapa kata ‘JANGAN’ harus dihindari penggunaannya.

Alasannya
1. kata jangan memotong kesenangan
Sebenarnya, yang lebih tepat adalah kata ‘jangan’ memotong aktivitas yang sedang berjalan. Hanya saja, memotong aktivitas itu tidak begitu berefek besar pada diri anak, kecuali berhentinya sebuah tindakan. Berhentinya tindakan tidak berarti berhentinya perilaku. Jika aku mengatakan perilaku, berarti tindakan-tindakan atau aktivitas-aktivitas sebagai hasil dari belajar, sudah membentuk diri. Karena itu, kata ‘jangan’ mungkin menghentikan kegiatannya, tetapi tidak mengubah pola perilakunya. Bahkan sangat mungkin kata ‘jangan’ membentuk perilaku baru yang tidak sesuai dengan harapan. Misalnya, “Jangan lari-lari!”. Mungkin anak menghentikan larinya, tetapi dia menandai, bahwa menghentikan berlari adalah ketidaknyamanan, sakit hati, sebel dan emosi negatif yang sejenis. Dengan demikian, agar emosinya menjadi positif, maka ia memelihara niat atau keinginannya untuk berlari.
2. kata ‘jangan’ menghambat perkembangan kreativitas

kata ‘jangan’ berefek demikian jika kita terburu-buru mengucapkannya dan terlalu banyak menggunakannya. Jika sedikit-sedikit anak dipotong perilakunya dengan mengatakan jangan, maka hasrat untuk berinisiatif melakukan tindakan, akan berkurang. Anak juga terlampau hati-hati dalam tindakannya. Jika berlebihan, maka daya kreasi anak akan berkurang.
3. kata ‘jangan’ mempersempit pilihan

Kata ‘jangan’ membuat anak menandai bahwa perbuatan tertentu tidak boleh dilakukan. Anak memasukkan tindakan tertentu ke dalam kotak larangan. Berarti menandai sebuah perilaku tidak akan ia lakukan. Dengan demikian, jika suatu ketika situasi tertentu justru mengharuskan ia melakukan sebaliknya, ia tetap tidak mau melakukan. Coba bayangkan jika seseorang berpegang pada “Jangan memberi pengemis, karena bisa membuatnya manja!”
4. kata ‘jangan’ tidak mengandung solusi

Terhentinya tindakan lebih dekat kepada efek dari sebuah kritik atau larangan, bukan solusi atau perubahan. Misalnya saja ada orangtua mengatakan, “Jangan main air, lebih baik main mobil-mobilan!”. “Jangan main air!” sangat berbeda, bahkan tidak berhubungan dengan “(Ayo) main mobil-mobilan!”. Tetap saja “Jangan main air” bukan solusi, meskipun “(Ayo) main mobil-mobilan” bisa dibilang demikian.
Penggantinya








sumber







  1. Pemilik si kacang almond memiliki kepribadian cenderung disiplin, dapat mengontrol diri dan punya akal sehat. Dimana sangat berhati-hati dan tidak mudah menunjukan perasaannya ( dapat menyembunyikan apa yang sedang dia alami dalam jangak waktu yang lama ), walau terkadang dalam lubuk hati yang paling dalam dia sangat hangat dan penuh dengan kasih sayang.
  2. Si Mata Bulat merupakan seorang yang artistik, menarik dan kreatif, dimana mereka biasanya cukup eye-catching bagi lawan jenisnya, cenderung mudah bergaul dan implusif. Dibalik sikapnya dia juga sangat emosinal, moody, dramatis dan mudah melontarkan perasaan/pikiran mereka tanpa memperhatikan sekitar mereka.
  3. Si pemilik mata turun merupakan seseorang yang berbedikasi tinggi, mudah diajak bergaul dan mempunyai banyak teman sejati. Namun, terkadang mereka sedikit pesimis dan cenderung mudah putus asa. Mereka juga mudah didominasi dan susah untuk berkata 'tidak' kepada apapun.
  4. Mata naik, Pemilik ata yang cenderung memiliki ujung naik sering disebut dengan mata kucing (cat eyes) yang menunjukan kegenitan bagi yang meilhatnya dan lebih cenderung membuat seseorang merasa tertantang dengan si pemilik mata kucing. Karakter pemilik mata ini biasanya amibisius, optimis, dan penuh keingintahuan. Mereka juga fun dan cerdik. Namun mereka sangat kompetitif dalam mengejar apa yang mereka inginkan sampai-sampai orang lain merasa bahwa mereka agak oportunis dan egois.
  5. Pemilik mata dalam cenderung idealis dan romantis :malus. Mereka suka mengamati orang dan hal-hal disekitar mereka dan membangun kesimpulan dari hal-hal tersebut. Mereka juga suka pekerjaan yang melibatka kreativitas shingga mereka bisa ditemui di industri kreatif dan karang mengarang. Soal perasaan, mereka sangat pribadi (tertutup).
  6. Jarak dari kedua mata lebar biasanya seorang yang sangat fleksibel, toleran dan punya perspektif yang luas. Mereka juga suka berinovasi dan berpetualang, suka dengan hidup yang bebas dan banyak pilihan. Jika jarak antara kedua mata sama dengan lebar dari satu mata, itu menandakan seorang yang memiliki keseimbangan, mempunyai pandangan baik tetang kehidupan dan attitude yang sehat terhadap orang lain.
  7. Jarak kedua mata sempit, Pemilik mata ini sangat fokus, displin dan detil. Mereka suka mengetahui hal-hal secara mendalam, termasuk cerita dan sejarah. Mereka juga menghormati tradisi-tradisi kerluarga atau kuno. akan tetapi mereka memiliki toleransi yang cukup rendah dan mudah marah, bahkan mudah stres hanya karena mengalami perubahan kecil dalam hidup mereka.
  8. Mata Belo, Pemilik mata ini sering dikatakan mudah didekati dan ramah, suka bergaul. Namun dia juga sensitif dan suka dikelilingi oleh teman-teman atau rekan-rekan dekat agar dia merasa terlindungi. Dia juga cenderung suka khawatir dan agak pesimis. Dalam kasus perasaan biasanya gagal move on.
  9. Mata besar, Berbeda dengan matabelo yang cenderung akan keluar dari kelopak mata tanpa berlebihan, mata besar lebih cenderung kebentuk mata yang besar. Pemilik mata ini mempunyai pikiran yang terbuka, reseptif, ingin tahu dan cerdas. Mata mereka mencerminkan seseorang yang hangat, simpatik dan romantis, pada umumnya lebih mudah didekati. Mereka juga kreatif. akan tetapi sifat mudah percaya mereka menjadi mudah bagi orang licik untuk mengambil keuntungan dari mereka.
  10. Pemilik Mata kecil cenderung sangat fokus, tepat dan seksama, seseorang perfeksionis dan penuh perhatian. Mereka juga pintar dan memandang jauh kedepan. Akan tetapi mereka cenderung berhati-hati dengan orang yang tidak dikenal, sehingga bisa memberikan kesan dingin atau arogan.


Ada banyak karakter di tempat kerja. Mulai dari yang suka mengkritik penampilan orang lain, ada juga yang suka memamerkan kehidupan pribadinya, hobi bergosip, mengeluh sampai yang suka menjilat atasannya demi mendongkrak karir.

Kita semua memainkan peran di tempat kerja, ada banyak karakter unik yang ditemukan. Karakter yang Anda miliki ternyata bisa menentukan kesuksesan dan gagalnya karir Anda saat di kantor. 

Seperti dikutip dari Forbes, Jumat (4/10/2013), berikut 7 karakter orang yang karirnya tak mungkin sukses, hati-hati! jangan sampai Anda salah satunya:


1. Senang berkelompok

Sangat mudah untuk melihat orang-orang ini, terutama jika Anda baru masuk perusahaan. Mereka duduk dalam rumpun bersama-sama dan mereka membuat pernyataan aneh dalam pertemuan, mereka melakukan hal yang sama setiap hari dan mereka mengeluh ketika hidup mereka terganggu oleh sesuatu atau seseorang baru.

Karakter ini bisa ditemukan baik di perusahaan besar dan kecil. Jika Anda melawan kelompok itu, siap-siap bakal dimusuhi, ditindas dan di-bully. Tapi jika Anda bergabung dengan mereka, Anda menjadi bodoh dan sulit melompat ke karir yang lebih baik. Jadi pilihlah mana yang baik untuk Anda.

2. Mudah tertipu 

Karakter pertama adalah pekerja yang mudah tertipu. Belajar dari pengalaman, Anda jangan termakan dengan janji-janji manis dari manajemen perusahaan. 
Contohnya, jangan percaya mereka ketika mengatakan perusahaan tidak akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).


3. Penakut

Orang penakut akan menyebabkan masalah di tempat kerja menjadi serius. Jika Anda takut dipecat, manajemen  akan menemukan cara untuk menyuruh Anda terus menerus. Jika proyek mereka gagal, mereka akan menyalahkan Anda tanpa beban.  Mereka tahu Anda bakal menerimanya sebab Anda takut dipecat.


4. Pekerja apatis

Jangan terlalu cuek dengan lingkungan sekitar.  Bekerja bukan berarti Anda tak bersosialisasi dengan orang lain.  Kerja tim sangat penting untuk membangun perusahaan. Bangun hubungan yang baik dengan rekan kerja. Dengarkan teman saat sedang curhat, beri bantuan jika mereka kesulitan. Ingat, Anda suatu saat pasti butuh bantuan dari mereka. 


5. Pecundang

Setiap kali Anda berhasil atau pengalaman sesuatu yang besar dalam hidup atau karir anda, ada orang di kantor Anda merasa ragu Anda meraihnya dengan kerja keras. Seorang pecundang akan berpikir Anda mencapai itu karena Anda koneksi orang penting di perusahaan.

Anda tidak dapat menghentikan pecundang dari pikirannya. Satu-satunya cara untuk melawan pecundang sakit adalah untuk memastikan mereka tidak benar.

6. Tukang Gosip

Bergosip sangat berbahaya. Anda harus menghindari para biang gosip karena berbahaya sekali dekat dengan mereka., Anda harus menjaga jarak antara Anda dan orang ini .

Asumsikan,  dia bersedia untuk menjelek-jelekkan orang lain kepada anda, bisa jadi dia juga menceritakan keburukan Anda ke rekan kerja lainnya.

7. Peminta maaf

Peminta maaf akan mendiskreditkan diri segera setelah mereka membuka mulut mereka. Contohnya saat meminta kenaikan gaji, dia akan mengatakan" Maaf, saya tahu perusahaan sedang tak punya uang, tapi...". Pernyataan itu menunjukkan dia tidak memiliki kepercayaan yang besar. Jika kata-kata itu keluar dari mulut Anda, bisa dipastikan Anda gagal naik gaji. 

Anda tidak perlu harus menghindari orang ini, tapi jangan seperti orang tersebut.. Perusahaan membayar gaji Anda karena mereka pikir Anda layak. 


sumber
pernah liat kejadian seperti ini?


Pemandangan di atas baru sebagian kecil dari kerusakan dan pencemaran lingkungan yang lagi terjadi di negara kita tercinta. Bahkan tahun 2014 ini Indonesia udah ngalahin Brazil dalam hal laju kerusakan hutan tercepat di dunia, Indonesia yang paling cepet Gan!

Dengan luas lebih dari 5juta km persegi, pemerintah pun pasti kesulitan kalo harus monitor tiap daerah, salah satu cara terbaik ngebantunya adalah dengan gotong royong rakyat, termasuk ane dan Agan-Agan sekalian. Gotong royong kaya apa? Gotong royong nyediain CCTV buat pemerintah pusat (mahal amat Gaannn!!)

sumber
Tenang Gan, CCTV-nya ga perlu beli kok, CCTV-nya itu KITA sendiri. 

Jadi gini Gan, baru-baru ini, Greenpeace Indonesia baru aja bikin platform buat bantu pemerintah baru ngompilasi masalah-masalah lingkungan yang lagi terjadi di seluruh penjuru Indonesia, namanya JARING (Jurnalisme Warga Untuk Lingkungan)

Di JARING ini, sumber informasinya adalah seluruh rakyat Indonesia, dimanapun berada, termasuk agan pun bisa kalo mau kontribusi, caranya gampang:
1. Kalo Agan nemuin kejadian kerusakan atau pencemaran lingkungan, jangan ragu untuk langsung foto
2. Upload foto itu ke Facebook/Twitter/Instagram/G+ Agan lalu tambahin tagar #PRke7
3. Secara otomatis foto yang agan post itu akan muncul di JARING
4. Di tanggal 27 Oktober, Greenpeace Indonesia secara simbolis bakal nyerahin secara langsung informasi-informasi dari Agan ke tangan presiden baru Indonesia, Joko Widodo.

Selanjutnya, platform ini bakal terus dibuka dan bisa dipakai sama pak Jokowi dan seluruh jajaran pemerintah untuk ngeliat dan nyelesaiin PR lingkungan negeri ini.

Ayo Gan saatnya kita proaktif gotong royong buat nyelesaiin semua masalah lingkungan Indonesia, demi masa depan kita, anak cucu kita, dan dunia!

MUKADIMAH

Sumber daya alam di bumi apabila tidak di kelola dengan baik, maka akhirnya akan terjadi kerusakkan dari segala arah. Apalagi perkembangan di dunia sangat pesat dari jamannya perang dunia ke 2. Dimana negara-negara di bumi ini sekarang sangat berkembang dari yang dulunya bangunan hanya dengan tumpuan kayu hingga sekarang bangunan-bangunan berculang tinggi keatas dengan kokohnya. Perkembangan manusia di bumi ini sangat lah cepat. Didaerah perkotaan saja sudah hampir tidak terlihat oleh mata pepohonan yang rindang dan banyak. Apalagi melihat petani yang sedang mencangkul sawah[?]

Dari pembukkan diatas akhirnya saya mempunyai ide untuk membuat artikel mengenai "natural resources". Apakah benar pada akhirnya manusialah yang menghancurkan bumi ini? yuk kita balik lagi dimana waktu itu saya tidak tau apa-apa tentang kelakuan manusia beserta isi-isi kejahatan hati manusia itu sesungguhnya.

pada hakikatnya bumi ini sudah ada sebelum manusia itu ada, tapi apa yang kita lihat bumi ini masih terus dapat menopang manusia-manusia beserta isi yang ada di bumi ini. Padahal apabila kita melihat kebelakang, orang tua yang dulu yang belum melahirkan kita sudah gugur selanjutnya ada orang lagi dan kita tunggu lahir, sampai kurang lebih 69 tahun indonesia merdeka. bumi ini masih saja dapat menopang tanpa disenderkan ke planet lain. Yang kita lihat zaman dahulu hanya sebatas pepohonan di kanan kiri dan sekarang ini di daerah saya tinggal sudah jarang ada yang namanya pepohonan rindang yang ada hanyalah tempat tinggal. Ada tanah sedikit saja pasti lah pemborong ingin membangun rumah. Dan ini terjadi setelah adanya tol baru di daerah depok! untuk lebih jelasnya bisa di lihat pada video yang saya ambil dari National Geographic yang sekiranya saya rasa ini video sesuai dengan yang saya buat.




            Pada video ini menceritakan tentang kehidupan ular yang semestinya hidup di alam tapi mereka malah masuk-masuk ke perumahan yang dulunya tempat tinggal mereka. Karena tempat tinggal ular ini menghilang atau beralih fungsi misalkan awalnya hanya sebuah hutan yang rindang tidak seharusnya malah di jadikan lahan untuk membangun pemukinan warga disana. Dan pada akhirnya ular-ularpun disana masuk ke pemukiman warga sehingga sangat merasahkan warga yang ada disana. Kenapa bisa meresahkan warga disana? bagaimana tidak seandainya saja ular itu masuk dan menempati kasur kita apa kita sebagaimana manusia juga takut apa bila ularnya ngelilit badan kita.
            Selain beralih fungsi menjadi lahan pemukiman ada juga sumber daya alam yang berpotensi untuk menghasilkan tambang yang cukup menghasilkan kebutuhan manusia sebagaimana mestinya. Alam sekitar kita banyak yang dirusak untuk diambil kekayaan alamnya didaerah tersebut. Dan pada akhirnya banyak juga fauna disana yang tertanggu karena habitatnya sudah rusak. Ketika sudah rusak bagaimana para fauna disana ingin mencari makan. ketika fauna tersebut berukuran kecil pastilah mereka akan mati dengan sangat cepat dan apabila fauna cukup besar pasti mereka akan mengincar manusia sebagai makanan mereka gimana pun itu caranya agar tidak mengalami kepunahan. 
             Apabila kerusakkan alam tidak dapat dihindarkan lagi. Dan gunung-gunung rata dengan tanah untuk diambil hasil bumi didalamnya, pepohonan sudah tidak ada lagi semua habis di tebang untuk dijadikan kebutuhan rumah tangga. Fauna di dunia perlahan punah dari bumi dan tidak ada satupun yang dapat menyelamatkan mereka karena manusia sudah terlalu egois dengan dirinya sendiri tanpa harus memikirkan sekitar.

sumber dari pemikiran sendiri dan video saya ngambil dari national geographic [youtube]


MUKADIMAH

Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos (“habitat”) dan logos (“ilmu”). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel(1834 – 1914). Dalam suatu ekologi makhluk hidup belajar tentang kesatuan sistem dengan lingkungannya, dan apabila dalam sebuah sistem tersebut rusak atau tidak ada yang berfungsi secara maksimal maka dapat dibilang sistem tersebut mengalami kerusakkan. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.

Setelah mengetahui apa itu ekologi selanjutnya akan memasukki dimana khasus ekologi itu terjadi. disini saya akan memberikan sedikit saja telaah (pemikiran) dari beberapa ekologi tersebut.

Hubungan timbal balik antara manusia dengan makhluk hidup lainnya dan unsur tak hidup, telah menyebabkan manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun aktifitas yang dilakukan manusia dalam lingkungan hidup, telah menyebabkan timbulnya kerusakan lingkungan atau permasalahan lingkungan hidup. Ada tiga unsur penting yang harus diperhatikan dalam ligkungan diantaranya materi, energi, dan informasi. Ketiga unsur-unsur tersebut harus berjalan dengan sistematis apabila salah satu diantara unsur-unsur tersebut tidak seimbang maka, lingkungan di bumi ini akan berubah dan keseimbangan ekosistem sudah tidak bisa dikendalikan karena lingkungan yang ada pada sekitar kita telah rusak. Dengan demikian ekologi merupakan salah satu komponen dalam sistem pengelolaan lingkungan hidup yang harus ditinjau bersama komponen lainnya. Untuk lebih jelasnya akan lebih baik jika di simak dahulu video yang saya berikan ini.
Dari hasil video diatas kita dapat mengetahui bahwa untuk membebaskan warga negara DKI jakarta dari masalah banjir harus membutuhkan dana sekitar 2,8 Triliun Rupiah. yang diantaranya pada tahun 2013 saja di dapat dana sekitar 1 Triliun Rupiah dan parahnya lagi itu hanya 3 kali saja diantaranya: kali pesanggrahan, kaliangke, dan kali sunter. bagaimana dengan kali-kali yang lain yang ada di DKI jarkarta? Untuk membuat lingkungan yang bersih ataupun lingkungan yang di idam-idamkan sebenarnya tidak terlalu banyak anggaran yang harus di sebutkan nominalnya untuk kita sebagai warga negara. Jadi pada intinya jika indonesia memiliki 56 titik banjir dan 11 diantara ada di bebannya pemerintah DKI. Jika warganya sendiri sadar maka banjir pun akan segera teratasi dan lingkungan kita pun menjadi bersih begitu pula keseimbangan alam tercapai.
Tidak luput juga ada beberapa point penting supaya gotong royong itu mudah terlaksana:

  1. Mencoba menanam pohon setidaknya 1 orang itu dua pohon. 
  2. Mencoba daur ulang sampah.
  3. Mencoba membuat resapan air supaya air yang turun waktu hujan tidak tumpah sampe sampe kejalan.
for ilustrasi efek banjir

bisa dibilang mereka itu para pejuang hidup pada zaman sekarang di daerah DKI Jakarta ini. mengapa demikian? Karena di saat musim penghujan banyak protokol-protokol di jakarta yang tidak dapat di dewati sepeda motor dan mobil. otomatis mereka mencari alternatif jalan yang tidak banjir dan yang pasti sering terjadi kemacetan yang terjadi!

pesan moral dari TS:

referensi: sumber1
                sumber2

Contact Me

Contact With Me

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and type setting industry when an unknown printer took a galley of type

  • 9908B Wakehurst St.Rockaway
  • 990800113322
  • info@domain.com
  • www.yourinfo.com