My Blog

Latest blog
img
Jakarta - Untuk memiliki karier yang cemerlang tak semata-mata hanya kepandaian atau kerja keras yang dibutuhkan. Kemampuan dalam membangun koneksi tak jarang menjadi faktor X yang membuat pekerjaan berjalan lebih mulus. Memperluas jaringan pertemanan di lingkungan profesional bisa dimulai dengan banyak mengobrol dengan orang dari luar perusahaan.

Hal itu memang bukan hal yang mudah, terutama bagi orang yang merasa kurang berbakat dalam bersosialisasi. Namun jangan khawatir, dikutip dari Telegraph, menurut Louisa Symington-Mills dari Citymothers, seni berbicara memang seharusnya dipelajari. Mengubah sebuah perbincangan basa-basi untuk menjadi sebuah diskusi berarti juga memiliki cara tersendiri. Bagaimana tips dan triknya?

1. Konsentrasi
Saat Anda sedang mengobrol dengan kolega dari perusahaan lain yang diniatkan untuk membangun koneksi lakukanlah dengan konsentrasi. Terutama jika Anda berada di sebuah acara yang ramai dan dipenuhi banyak kenalan.

Ketika Anda melihat orang penting yang ingin dikenal lebih dekat, jangan ragu-ragu untuk mendekatinya. Namun jika sedang mengobrol dengan orang lain, jangan mendadak meninggalkannya. Anda bisa dicap orang yang arogan dan tidak sopan. Sebaiknya tutup pembicaraan 'sehalus' mungkin.

2. Mendengarkan
Ketika tengah berbincang dengan orang penting yang Anda incar, buatlah diskusi menjadi menarik dengan mendengarkannya secara seksama. Kunci dari pembicaraan yang bermakna adalah mendengarkan kemudian menggali informasi atau pertanyaan dari apa yang dia katakan. Buatlah percakapan tersebut senatural mungkin, hindari kesan memaksa atau terlalu penasaran.

3. Ketahui Orang Tersebut
Jika Anda ingin memberi impresi pada seseorang melalui percakapan, ketahuilah banyak hal tentangnya. Misalnya jika Anda mengetahui dia baru saja memenangkan sebuah proyek besar, tanyalah mengenai hal tersebut. Orang itu pasti akan senang karena merasa dirinya penting dan diperhatikan.

4. Kontak Mata
Saat berbicara dengan kenalan yang berpotensi memperluas jaringan pertemanan jangan lupa untuk menjaga kontak mata. Hal tersebut akan membuat Anda terlihat tertarik dengan pembicaraannya dan percaya diri. Meski orang tersebut adalah tokoh penting yang ternama, usahakan untuk tidak terlihat gugup dengan memalingkan pandangan.

5. Dekati Semua Orang
Memperluas jaringan mudah dilakukan ketika Anda berada di sebuah acara atau pesta yang mempertemukan banyak pegawai dari perusahaan yang berbeda. Bahkan jika sebenarnya Anda merupakan orang yang cenderung tak banyak bicara bukan berarti Anda tak bisa handal dalam membangun koneksi.

Jika terlalu malu untuk mendekati orang, mulailah dengan orang-orang sekitar yang terlihat 'sama pemalu'-nya dengan Anda. Bisa jadi dia adalah seorang CEO penting yang bersikap tenang.
sumber




Jakarta - Kesuksesan karier adalah salah satu hal yang paling diusahakan para wanita di zaman ini. Mereka pun melakukan banyak cara demi terlihat berpotensi. Gigih dalam memecahkan masalah atau selalu datang tepat waktu menjadi beberapa langkah yang dilakukan demi membuktikan diri. Bagi Anda yang sudah merasa mapan atau mencapai puncak karier, tetaplah berhati-hati dalam bertingkah. Karena jika tidak, beberapa kesalahan sepele bisa membuat Anda tampak kurang profesional. Meski tidak akan membuat Anda dipecat, kesalahan berikut dapat mempengaruhi pandangan atasan atau rekan terhadap diri Anda yang sebenarnya.

1. Salah Kostum

Setiap wanita pasti ingin terlihat menarik serta modis, tak terkecuali di tempat kerja. Namun hati-hati, jangan berpakaian terlalu ekstrim. Meski tidak ada aturan yang melarang untuk memakai sandal Birkenstock atau rok kulit yang sedang in, usahakan untuk tak mengenakannya ke kantor. Hal seperti ini memang relatif atau tergantung budaya kerja masing-masing perusahaan. Jadi analisa terlebih dahulu apakah kantor dapat menerima gaya berpakaian yang ingin Anda tampilkan. Kalau perlu, diskusikan dahulu dengan pihak HRD atau perekrut kerja.

2. Mengadukan Rekan

Ketika Anda dipercaya untuk membawahi sebuah proyek, manfaatkanlah kesempatan tersebut untuk memperlihatkan jiwa kepemimpinan. Apabila ada seorang anggota tim yang bersikap kurang bisa diajak bekerja sama, usaha untuk tidak mudah mengadu pada atasan. Jika bisa, jangan mengadu sama sekali dan akui hal tersebut sebagai kesalahan Anda sebagai pemimpin tim.

3. Tidak 'Permisi'

Saat tengah mengerjakan sebuah proyek besar, usahakan untuk selalu melaporkan perkembangannya terhadap manejer atau atasan. Jangan sampai Anda terlanjur mengambil sebuah keputusan penting tanpa melibatkan atau diketahui oleh bos yang memberi kepercayaan. Meski atasan terlihat sibuk atau tidak punya waktu untuk mengurus proyek tersebut, paling tidak selalu beri dia informasi perkembangannya sehingga Anda terlihat sebagai orang yang bisa diandalkan.

4. Mengeluh di Sosial Media

Mengalami hari buruk karena pekerjaan menumpuk? Hati-hati jika ingin curhat mengenai hal tersebut ke sosial media. Terlebih bila Anda berteman dengan banyak rekan di kantor atau kolega dari perusahaan lainnya. Sering mengeluh di jejaring sosial bisa membuat Anda terlihat kekanak-kanakan. Hindari pula mem-posting sebuah informasi rahasia atau proyek besar kantor yang tidak seharusnya diketahui banyak orang.

5. Bergosip

Tak sedikit karyawan yang menemukan rekan-rekan yang 'klik' kemudian membentuk sebuah grup pertemanan. Makan siang atau mengobrol bersama adalah hal umum dilakukan. Namun ingat jangan sampai perilaku grup Anda mengganggu rekan-rekan yang lainnya, apalagi jika sampai menarik perhatian atasan. Hindari curhat pribadi atau bercanda terlalu kencang saat jam kerja sudah cukup bisa membuat Anda sekelompok terlihat lebih elegan.

sumber



KOMPAS.com - Sebagian besar masyarakat tak bisa berpisah sejenak pun dari ponsel pintarnya. Dalam keadaan begitu, ponsel pasti dipenuhi dengan bakteri. Peneliti di Inggris membuktikan betapa jorok ternyata ponsel kita.

Untuk meneliti kadar kejorokan ponsel kita, mahasiswa bakteriologi Universitas Surrey membuat jejak telpon genggam mereka dalam medium penumbuh bakteri di dalam cawan petri. Setelah tiga hari mereka meneliti bakteri yang tumbuh di situ dan terkejut.

Dalam sejumlah kejadian, ditemukan di situ bakteri pembawa penyakit Staphylococcus aureus. Diperkirakan 20 persen manusia dalam jangka panjang membawa bakteri yang hidup di dalam saluran napas kita.

Banyak orang sehat membawa bakteri ini di kulit dan di hidung tanpa jatuh sakit. Namun ketika kulit terluka bakteri itu bisa masuk ke dalam luka dan menyebabkan infeksi.

Bakteri ini menyebabkan sejumlah infeksi seperti keracunan makanan. Bakteri Staph ini dengan mudah dapat menular lewat permukaan yang terkontaminasi dari orang ke orang.

Bakteri lain yang ditemukan di ponsel biasa ditemukan di tanah. Artinya, pengguna ponsel itu barusan berkontak dengan tanah. Bacicull mycoides ditemukan dalam pestisida dan digunakan untuk menghambat pertumbuhan bakteri merugikan dan jamur.

Percobaan itu merupakan bagian dari pelajaran untuk kelas bakteriologi praktis dan biomedikal Dr. Simon Park. Setiap tahun Dr. Park minta mahasiswanya membuat rekaman jejak telepon mereka dan mengumpulkan aneka rekaman gambar dari percobaan-percobaan terakhir.

"Tampaknya ponsel bukan hanya pengingat nomor telepon tapi juga membawa riwayat seseorang dan kontak fisik dengan orang lain, tanah atau bahan lain. Sebagai bagian dari pelajaran, tugas ini tak biasa namun sangat efektif menghubungkan mahasiswa dengan mikrobiologi dalam hidup sehari-hari," kata Dr. Park.

Mengupil lantas mengirim teks di ponsel menjadikan ponsel pintar terkena patogen Staphylococcus. Namun rata-rata ponsel membawa 18 kali kuman lebih berbahaya dan lebih jorok dibandingkan tuas pembilas toilet.

Analisa ponsel menemukan sekitar seperempat ponsel sangat kotor, 10 kali mengandung bakteri lebih dari yang bisa diterima tanpa sakit. Dalam satu tes satu telpon mengandung bakteri sangat tinggi sehingga menyebabkan pemiliknya terkena sakit perut serius.

sumber
Masyarakat modern telah terbiasa menganggap kantuk sebagai suatu bentuk kemalasan. Sebuah hal yang tabu bagi produktivitas. Orang yang mengantuk dipandang sebelah mata. Akibatnya, kantuk diperlakukan sebagai suatu penyakit yang harus dicarikan obatnya.

Padahal mengantuk merupakan sinyal tubuh membutuhkan tidur, sama halnya seperti lapar merupakan tanda membutuhkan makanan atau haus yang berarti membutuhkan cairan. Kantuk adalah hal alami. Secara alamiah, jika kekurangan sesuatu kita harus memenuhi kebutuhan tersebut, dan tidak tergantikan. Ya, sampai saat ini tak ada satu zat pun yang dapat menggantikan efek restoratif tidur.

Proses tidur itu membangun dan memperbaiki tubuh. Ia memberikan tenaga baru, semangat baru bahkan sel-sel baru. Seluruh sistem tubuh akan terganggu begitu tidur terganggu.

Pada dasarnya kita akan mengantuk jika kekurangan tidur. Tetapi kekurangan tidur harus dipahami sebagai suatu kondisi. Kondisi kurang tidur bisa disebabkan oleh durasi tidur yang kurang, atau kualitas tidur yang buruk. Kualitas tidur yang buruk, bukan saja rasa tidur yang tak dalam yang sering dikenal masyarakat dengan sebutan tidur-tidur ayam. Kualitas tidur yang buruk ditemui dalam bentuk kantuk berlebihan walau durasi tidur sudah cukup.

Rasa kantuk berlebihan atau hipersomnia berujung pada berbagai penyakit tidur serius seperti narkolepsi atau sleep apnea/mendengkur.

Kantuk bisa bertumpuk dan bertambah parah. Sebelum bertambah buruk dan mengakibatkan gangguan produktivitas dan kesehatan, ada baiknya kita mengenali bagaimana tanda-tanda kantuk yang tak sehat.
1. Pelor

Pelor alias nempel molor merupakan istilah yang umum diberikan pada orang yang mudah sekali tidurnya. Begitu meletakkan kepala di atas bantal, tak kurang dari 5 menit, seseorang sudah terlelap. Padahal mula tidur (sleep onset) yang normal adalah 10-20 menit.

2. Impulsif

Mengantuk akan memicu perilaku impulsif. Orang yang berada dalam kondisi kurang tidur mudah sekali terpancing emosinya. Kemampuan mengambil keputusan juga menurun drastis. Coba perhatikan, tiap kali berbelanja di midnight sale, atau browsing toko online di malam hari, kita cenderung tak berpikir panjang untuk berbelanja.

3. Klise
Kekurangan tidur membuat orang sulit menjadi kreatif saat berbicara di muka umum. Kemampuan memilih kata-kata secara kreatif dan sikap yang hangat akan menurun drastis saat mengantuk. Akhirnya kata-kata yang keluar pun itu-itu saja, bahkan terkesan klise.

4. Kemampuan Otak Menurun
Tanpa tidur yang baik, proses konsolidasi ingatan jadi tak sempurna. Ya tidur diperlukan untuk menjaga daya ingat sesorang. Demikian juga dengan kontrol emosi. Kemampuan otak dan kematangan emosi menentukan pengambilan keputusan seseorang. Orang dengan tidur yang tak sehat akan sulit untuk bertindak rasional.

5. Rakus
Kantuk akan meningkatkan nafsu makan. Sebenarnya mudah saja dijelaskan. Ketika mengantuk dan kekurangan tidur, sedang kita harus tetap beraktivitas, tubuh secara otomatis akan membutuhkan tenaga tambahan. Untuk itu sel-sel saraf di otak mendiktekan rasa lapar dan keinginan besar untuk menikmati makanan yang asin, manis dan gurih. Ketika merasa sulit mengendalikan nafsu makan, mungkin Anda sedang kurang tidur?

6. Lamban
Daya tangkap, baik di kelas atau membaca juga dipengaruhi oleh tidur. Kekurangan tidur membuat kita lamban memahami suatu subyek. Akibatnya, satu dokumen harus dibaca berulang kali baru benar-benar mengerti isinya. Dalam pengambilan keputusan juga terkesan lamban dan ragu-ragu.

7. Ceroboh
Karena konsentarasi yang buruk, saat kurang tidur, kita jadi ceroboh. Tanpa sengaja menjatuhkan barang-barang, atau salah menekan tombol. Tak jarang kita meletakkan kunci kendaraan bukan pada tempat biasanya. Sistem koordinasi motorik manusia jadi buruk. Ini sebabnya pendengkur yang sering mengantuk dilarang untuk berkendara.

8. Galau Berlebihan
Emosi jadi tak stabil ketika tidur tak sehat. Sebuah penelitian menyatakan bahwa pasangan yang kurang tidur lebih sering bertengkar dibanding yang cukup. Sementara penelitian Univ. Of California sebutkan bahwa pasangan dari orang yang tak sehat tidurnya sering merasa dihargai.

9. Tertidur
Jika mengantuk sampai tertidur, tentu kekurangan tidur atau penyakit tidur yang diderita sudah sangat parah. Tetapi banyak orang mencoba mempertahankannya dengan kafein atau minuman penambah energi. Semua zat stimulan ini hanya menunda rasa kantuk tanpa mengembalikan kemampuan otak yang sudah lelah. Tandanya ketika dalam suasan yang membosankan atau cenderung gelap, orang yang mengantuk akan langsung tertidur.

Mulai dari sekarang ketika mengalami hal-hal di atas pikirkan tentang kesehatan tidur. Sudah cukupkah tidurnya? Teratur? Mendengkur? Mengigau? Ketindihan? Karena menambah konsumsi kafein atau berbagai vitamin secara berlebihan bukanlah jawaban yang tepat.

sumber

Salah satu tanda bahwa seseorang masih punya gairah hidup yang besar adalah adanya impian atau cita-cita. Bersyukurlah kalau Anda punya impian yang ingin dituju selama menjalani hidup. Mendapatkan pencapaian yang baik dalam karir atau pendidikan merupakan impian sebagian besar orang. Namun, bagi Anda yang punya hobi menikmati keindahan alam dan budaya dari seluruh penjuru dunia, travelingke tempat-tempat baru jadi salah satu impian. Menjelajah Raja Ampat, berselancar di pantai-pantai terindah dunia, sampai mengeksplorasi negara-negara Skandinavia mungkin terlintas di benak Anda.
Sayangnya, mewujudkan angan tidak semudah memimpikannya. Berpelesir ke tempat-tempat impian tidak selalu sukses terlaksana. Hambatan yang selalu ada bikin banyak orang urung bergerak, lalu meninggalkan impian bepergian ke tempat yang diidam-idamkan atau mimpi-mimpi lainnya. Bila sampai sekarang banyak impian yang gagal terwujud, berarti Anda terjebak oleh hal-hal ini.


1. Waktu


Rutinitas bekerja atau kuliah yang harus Anda jalani saat ini memang menyita banyak waktu. Sisa waktu yang sedikit biasanya jadi pembenaran untuk Anda berhenti mengejar mimpi. Jujur saja, hal ini biasanya Anda anggap sebagai tembok yang menghalangi langkah untuk mendekat ke impian, kan? Padahal dengan manajemen waktu yang baik, melaksanakan rutinitas sambil mempersiapkan diri mengejar mimpi adalah hal yang tidak mustahil. Jika traveling adalah impian yang ingin Anda realisasikan, pergunakan waktu yang ada, misalnya jatah cuti atau libur dengan bijak. Sisihkan saat yang tepat untuk mempersiapkan diri. Bila sudah tahu waktu yang tepat, jangan tunda lagi.


2. Modal


Apapun wujudnya, merealisasikan angan-angan memang butuh modal. Kalau Anda punya keinginan solo traveling, tentunya butuh modal materi. Begitu juga dengan impian mendirikan perusahaanstart-up, berbisnis produk yang super inovatif, atau mungkin menjadi musisi tenar. Selain materi, modal utama tentu saja tekad. Modal yang satu ini merupakan jurus jitu yang bisa membantu Anda menemukan jalan mulus menuju mimpi-mimpi. Jika pikiran Anda masih keruh karena impian belum terlaksana, coba renungkan lagi, jangan-jangan memang selama ini Anda belum punya tekad yang kuat?


3. Tindakan nyata

Membiarkan berbagai rencana hanya jadi sia-sia karena tidak ada tindakan untuk mewujudkannya adalah hambatan yang paling sulit ditembus. Seimbangkanlah impian dan tindakan. Satu lagi, wujudkan sekarang.

4. Tidak berbagi mimpi

Menceritakan impian kepada orang terdekat merupakan langkah awal yang baik untuk menjadikannya nyata. Teman atau keluarga adalah orang-orang yang berpotensi mendukung Anda mewujudkan mimpi. Dengan menceritakan impian, orang-orang tersebut juga akan berbagi cerita dan wawasan yang mampu menginspirasi Anda merealisasikan mimpi. Masihkah ada di antara Anda yang hanya memendam impian sendiri?

sumber
x
Jakarta, 30 Juni 2014 - Sebuah studi yang diterbitkan di dalam jurnal Nature Climate Change mengatakan bahwa laju deforestasi di Indonesia adalah yang tertinggi di dunia. Studi ini mengklaim Indonesia kehilangan 840.000 hektar hutan pada tahun 2012, dimana lebih besar dibandingkan dengan Brasil yang hanya 460.000 hektar.


Berdasarkan studi tersebut, Jurukampanye Hutan Greenpeace di Asia Tenggara, Yuyun Indradi, mengatakan:

"Temuan ini merupakan sebuah peringatan mendesak sifatnya. Penghancuran hutan yang meningkatkan emisi gas rumah kaca Indonesia, menyebabkan satwaseperti harimau sumatera ke ambang kepunahan, dan menciptakan kondisi kebakaran hutan dan bencana kabut asap yang dahsyat di Asia Tenggara."

"Sementara itu sebagai langkah awal, jelas bahwa moratorium hutan Indonesia yang dilakukan ternyata tidak berhasil. Penegakan hukum lemah dimanabahkan taman nasional juga dijarah.Namunsekarang adalah saatnyauntuk bertindak. Presiden SBY memiliki kesempatan untuk memperkuat warisan hijaunya: apakah ia akan mengambil tindakan segera untuk memperkuat hukum yang melindungi semua hutan dan lahan gambut kaya karbon sebelum masa jabatannya habis, ataukah ia akan melihat kebijakannya tersebut hilang ditelan asap?”

Calon presiden Indonesia, Joko Widodo dan Prabowo Subianto, akan membahas lingkungan pada acara debat di televisi minggu ini.

"Hasil studi ini merupakan panggilan mendesak. Siapa pun yang mengambil tampuk kekuasaan sebagai Presiden Indonesia harus mengakui pembangunan yang tidak merusak hutan, namun menciptakan praktek-praktek penggunaan lahan yang bertanggung jawab. Ini berarti memperkuat moratorium hutan untuk melindungi seluruh hutan dan lahan gambut, dan menghormati hak-hak masyarakat lokal. Perusahaan di seluruh dunia seperti pulp dan kertas telah mengubah cara pembelian mereka,dan saatnya pemerintah menciptakan insentif bagi praktek-praktek ini."

Beberapa perusahaan telah mengambil tindakan untuk menghentikan deforestasi dalam operasi mereka.






"Perusahaan perkebunan industri yang merusak hutan Indonesia untuk menghasilkan komoditas seperti kelapa sawit dan bubur kertas masuk ke produk di supermarket di seluruh dunia. Besarnya masalah ini menuntut tindakan dari pemerintah dan perusahaan.

"Greenpeace telah berhasil mendorong perusahaan-perusahaan besar seperti Procter & Gamble, Nestle dan Unilever untuk membersihkan rantai pasokan mereka, sementara di tingkatprodusen dan pedagang seperti Wilmar Internasional, Golden Agri Resources dan Asia Pulp & Paper mulai menunjukkan bagaimana kebijakan Nol Deforestasi dapat dipraktekkan. Hal ini sekarang jauh lebih lagi dimana semakin banyak merek rumah tangga dan perusahaan perkebunan lainnya yang bergabung momentum ini untuk perubahan.

Greenpeace mendesak perusahaan seperti IOI, KLK, Musim Mas, Sime Darby dan APRIL/RGE Group untuk menerapkan kebijakan Nol Deforestasi dan segera menghentikan semua penebangan hutan dan lahan gambut.

sumber


Isu lingkungan bukanlah isu baru dalam hidup bermasyarakat, namun tidak sedikit tanda tanya yang bermunculan dalam masyakat untuk merespon isu-isu tersebut. Lingkungan baik dalam makna alam, maupun keadaan sosial, dan ekonomi, secara isadari maupun tidak memiliki suatu keterikatan yang cukup erat, dimana manusia sebagai masyarakat sosial akansaling mempengaruhi satu sama lain yang akan berdampak pada perubahan pada lingkungan, baik itu alam, keadaan sosial, serta ekonomi yang ada disekitarnya. Konsep “Sustainability Development” terbentuk atas dasar ini, dimana aspek-aspek tersebut merupakan asset bagi generasi mendatang dalam menjalani kehidupan, sehingga perlunya ada rasa kepedulian oleh generasi saat ini.

Salah satu isu yang sangat rentan saat ini adalah isu lingkungan dalam artian alam sebagai tempat naungan masyarakat. Telah banyak masyarakat yang menyadari permasalahan ini dan emilik inisiatif untuk berkontribusi untuk menjawab permasalahan tersebut, baik secara individu maupun dalam suatu wadah organisasi. Salah satu dari bagian masyarakat yang memiliki keperdulian terhadap lingkungan tersebut adalah “Greeneration Indonesia”. Sebagai salah satu perusahaan yang dilandaskan pada keperdulian terhadap lingkungan ini “Greeneration Indonesia”, dengan jargon mereka “Green attitude, Green Environment” ini memfokuskan aktivitas mereka dengan berpegang pada konsep pelestarian lingkungan.

Pembangunan yang meningkat di segala bidang, khususnya pembangunan di bidang industri, semakin meningkatkanerus pula jumlah limbah yang dihasilkan termasuk yang berbahaya dan beracun yang dapat membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia. Untuk mencegah timbulnya pencemaran lingkungan dan bahaya terhadap kesehatan manusia serta makhluk hidup lainnya, limbah bahan berbahaya dan beracun harus dikelola secara khusus agar dapat dihilangkan atau dikurangi sifat bahayanya.
Pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas telah mendorong Pemerintah untuk mengeluarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 1994 tanggal 30 April 1994 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3551) yang kemudian direvisi dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1995 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1994 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3595). Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1994 ini kembali diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 31) dan terakhir diperbaharui kembali melalui Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 1999 tentang.
Dasar hukum dari dikeluarkannya Peraturan Pemerintah ini antara lain adalah Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3215) sebagaimana kemudian diperbaharui dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3699, mulai berlaku sejak diundangkan tanggal 19 September 1997) serta Undang-undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian (Lembaran Negara tahun 1984 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3274).
Lingkungan hidup didefenisikan oleh Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Sedangkan yang dimaksud dengan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup.
Inti masalah lingkungan hidup adalah hubungan timbal balik antara makhluk hidup (organisme) dengan lingkungannya yang bersifat organik maupun anorganik yang juga merupakan inti permasalahan bidang kajian ekologi.
Pasal 3 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup sebagaimana telah diubah oleh Pasal 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup menyatakan bahwa pengelolaan lingkungan hidup diselenggarakan dengan asas tanggung jawab negara, asas berkelanjutan, dan asas manfaat dan bertujuan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Kata-kata “pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup” sebagaimana tercantum dalam tujuan tersebut di atas merupakan “kata kunci” (key words) dalam rangka melaksanakan pembangunan dewasa ini maupun di masa yang akan datang. (Koesnadi Hardjasoemantri, 1990: 127).
Istilah “pembangunan berkelanjutan yang berwawasan Lingkungan” merupakan suatu terjemahan bebas dari istilah “sustainable development” yang menggambarkan adanya saling ketergantungan antara pelestarian dan pembangunan. Istilah ini untuk pertama kalinya mulai diperkenalkan oleh The World Conservation Strategy (Strategi Konservasi Dunia) yang diterbitkan pada tahun 1980 yang menekankan bahwa kemanusiaan, yang merupakan bagian dalam alam, tidak mempunyai masa depan kecuali bila alam dan sumber daya alam dilestarikan. Dokumen ini menegaskan bahwa pelestarian tidak dapat dicapai tanpa dibarengi pembangunan untuk memerangi kemiskinan dan kesengsaraan ratusan juta umat manusia.
MELINDUNGI MASYARAKAT SEKITAR PERUSAHAAN INDUSTRI
Masyarakat sekitar perusahaan industri harus di lindungi dari pengaruh-pengaruh buruk yang mungkin ditimbulkan oleh industrilisasi dari kemungkinan pengotoran udara, air makanan, tempat sektar dan lain-lain oleh sampah, air bekas dan udara dari perusahaan-perusahaan industri.
Semua perusahaan industri harus memperhatikan kemungknan adanya pencemaran lingkungan, dimana segala macam hasil buangan sebelum di buang harus betul-betul bebas dari bahan yang bisa meracuni.
Untuk maksud tersebut sebelum bahan-bahan tadi keluar dari suatu industri harus diolah dahulu melalui prose pengolahan. Cara pengolahan ini tergantung dari bahan apa yang di keluarkan. Bila gas atau ua beracun bisa dengan cara pembakaran atau dengan cara pencucian melalui peroses kimia sehingga gas/uap yag keluar bebas dar bahan-bahan yabg berbahaya, Untuk udara dann air buangan yang mengandung partikel/ bahan-bahan beracun, bisa dengan cara pengendapan, penyaringan atau secara reaksi kimia sehigga bahan yang keluar tersebut menjadi bebas dari baha-bahan yang berbahaya.
Pemilihan cara ini umumnya didasarkan atas faktor-faktor:
1. Bahaya tidaknya bahan-bahan buangan tersebut.
2. Besarnya biaya agar secara ekomomi tidak merugikan perusahaan.
3. Derajat efektifnya cara yang di pakai
4. Komdisi lingkuangan sekitar.
Selain oleh bahan-bahan buangan, masyarakat juga harus melindungi dari bahaya-bahaya oleh karena produk-produknya sendiri dar suatu industri. Dalam hal ini pihak konsumen harus di hindarkan dari kemungkinan keracunan atau terkenenya penyakit oleh hasil dari produksi. Karena inu sebelum dikeluarkan dari perusahaan produk-produk ini perlu pengujian terlebih dahulu secara seksama dan teliti apahan tidak akan merugikan manyarakat.
Perlindungan masyarakat dari bahaya-bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh produk-produk industri adalah tugas wewenang Departemen Perindustrian, PUTL, kesehatan dan lain-lain. Dalam hal ini Lembaga Konsumen Nsional akan sangat membantu masyarakat dari bahaya-bahaya ketidakstabiln hail-hasil produksi khususnya bagi para konsumen umunnya bagi kepentingan manyarakat.
Selain itu, pengetahuan tentang keselamatan kerja mengenai pencegahan dan sebab-sebab terjadinya kecelakaan merupaka hal yang tidak kalah penting dalam hal melindungi masnyarakat dari bahaya yang di hasilkan di lingkungan industri, hal tersebut adalah sebagai berikut,
Pencegahan merupakan cara yang paling efektif
Dua hal terbesar yang menjadi penyebab kecelakaan kerja yaitu : perilaku yang
tidak aman dan kondisi lingkungan yang tidak aman, berdasarkan data dari
Biro Pelatihan Tenaga Kerja, penyebab kecelakaan yang pernah terjadi sampai
saat ini adalah diakibatkan oleh perilaku yang tidak aman sebagai berikut,
1. sembrono dan tidak hati-hati
2. tidak mematuhi peraturan
3. tidak mengikuti standar prosedur kerja.
4. tidak memakai alat pelindung diri
5. kondisi badan yang lemah
Persentase penyebab kecelakaan kerja yaitu 3% dikarenakan sebab yang
tidak bisa dihindarkan (seperti bencana alam), selain itu 24% dikarenakan
lingkungan atau peralatan yang tidak memenuhi syarat dan 73% dikarenakan
perilaku yang tidak aman. Cara efektif untuk mencegah terjadinya kecelakaan
kerja adalah dengan menghindari terjadinya lima perilaku tidak aman yang telah
disebutkan di atas.
Sebab-Sebab terjadinya Kecelakaan
Suatu kecelakaan sering terjadi yang diakibatkan oleh lebih dari satu sebab. Kecelakaan dapat dicegah dengan menghilangkan halhal yang menyebabkan kecelakan tersebut. Ada dua sebab utama terjadinya suatu kecelakaan. Pertama, tindakan yang tidak aman. Kedua, kondisi kerja yang tidak aman. Orang yang mendapat kecelakaan luka-luka sering kali disebabkan oleh orang lain atau karena tindakannya sendiri yang tidak menunjang keamanan. Berikut beberapa contoh tindakan yang tidak aman, antara lain:
a) Memakai peralatan tanpa menerima pelatihan yang tepat
b) Memakai alat atau peralatan dengan cara yang salah
c) Tanpa memakai perlengkapan alat pelindung, seperti kacamata pengaman, sarung tangan atau pelindung kepala jika pekerjaan tersebut memerlukannya
d) Bersendang gurau, tidak konsentrasi, bermain-main dengan teman sekerja atau alat perlengkapan lainnya.
e) Sikap tergesa-gesa dalam melakukan pekerjaan dan membawa barang berbahaya di tenpat kerja
f) Membuat gangguan atau mencegah orang lain dari pekerjaannya atau mengizinkan orang lain mengambil alih pekerjaannya, padahal orang tersebut belum mengetahui
pekerjaan tersebut.


Daftar pustaka
Setiyono, Lutfi, 2010, Pentingnya Kesadaran atas Kelestarian Lingkungan Industri,
sumber, sumber1 sumber2 sumber3


Contact Me

Contact With Me

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and type setting industry when an unknown printer took a galley of type

  • 9908B Wakehurst St.Rockaway
  • 990800113322
  • info@domain.com
  • www.yourinfo.com