PENDAHULUAN
Semakin
rusaknya lingkungan hidup di bumi semakin mengancam kehidupan manusia dan
makhluk hidup yang ada di dalamnya. Krisis yang terjadi pada bumi ini semakin
terlihat seperti : kerusakan hutan, lapisan ozon, pencemaran
udara, air, tanah, laut, hancurnya sumber daya energy dan mineral,
keanekaragaman hayati (darat, laut, udara), perubahan iklim global dan bencana
banjir, longsor, kekeringan, badai, kenaikan permukaan laut , dan lain-lain.
Apabila terus dibiarkan begitu saja maka, rusaknya lingkungan akan menjadi
ancaman yang sangat serius terhadap kehidupan yang berada di dalam bumi ini.
Pada bumi ini memiliki suatu masalah utama dan sisa masalah ini berasal manusia
yang terlalu banyak lalu mereka belum bisa bersatu menyelesaikan masalah pada
bumi ini, melainkan mereka lah yang semakin hari semakin merusak semua yang ada
dan menjadi semakin mengancam semuanya.
Kerusakan
lingkungan yang terjadi saat ini juga bersumber dari kesalahan perilaku manusia
terhadap cara pandang dan kesalahan eksplorasi sumber daya alam. Kerusakan
lingkungan akibat dari perilaku manusia yang berfikir bahwa kekayaan alam itu
tidak terbatas manusia bukan bagian dari alam dan alam ada untuk dikuasai dan
digunakan dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia. Manusia juga membutuhkan alam
untuk pembangunan lingkungan ditujukan agar terjadi peningkatan kualitas
lingkungan. Hubungan manusia dan lingkungan bekerja melalui dua cara. Pada satu
sisi, manusia dipengaruhi oleh lingkungan, tetapi pada sisi lain manusia
memiliki kemampuan untuk mengubah lingkungan. Karakteristik hubungan tersebut
berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya atau satu masyarakat dengan
masyarakat lainnya.
Menurut
Enger & Smith (2008) menyatakan bahwa terdapat hubungan yang saling
harmonis antara lingkungan dengan manusia terutama perilaku manusia pada
lingkungan. Hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan dapat
dilihat dalam aktivitas masyarakat didaerah plosok-plosok negeri ini. Mereka
pecaya bahwa alam selalu memberikan kehidupan sejak nenek moyang mereka dan
karena dari itulah mereka juga selalu menjaga hubungan baik dengan tidak
merusak alam dan mengajarkan kepada generasi muda agar selalu menjaga
lingkungan juga tidak serakah dalam urusan napsu dunia yang ingin memiliki.
Masyarakat
yang telah mulai menyadari bahwa pertumbuhan ekonomi mungkin mempunyai pengaruh
berlawanan terhadap persediaan sumber daya alam yang mungkin mengancam
kapasitas, produktivitas dan kesejahteraan generasi mendatang. Pembangunan
berkelanjutan menuntut pengelolaan sumber daya alam sedemikian rupa sehingga
ketersediaan dan kualitas jangka panjangnya terjamin. Pencapaian keseimbangan
yang tepat antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian sumberdaya alam merupakan
tujuan utama pembangunan berkelanjutan. Kepemimpinan yang berwawasan lingkungan
sangat dibutuhkan dan semakin memainkan peran penting dalam mengatasi
permasalahan lingkungan. Peran pemimpin di tingkat atas maupun tingkat bawah
sangat menentukan keberhasilan suatu program yang dilakukan oleh organisasi, tidak
terkecuali dalam program lingkungan hidup.
Kepemimpinan
adalah sebuah proses dinamis dimana seorang individu mempengaruhi orang lain
untuk visi dan misinya pada pencapaian tugas kelompok. Pengaruh ini akan
dianggap sepenuhnya benar oleh orang-orang yang menanggapi kepemimpinan sebagai
proses menjalankan sebuah misinya tersebut. Pemimpin ditingkat atas dapat merangsang motif untuk mencari perubahan
organisasi yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja lingkungan dan untuk
mendapatkan keuntungan melalui kepemimpinan lingkungan. Peran kepemimpinan
menunjukkan pentingnya dalam hal memecah hambatan organisasi untuk kemajuan
lingkungan hidup sehingga perusahaan dapat meningkatkan kinerja lingkungannya.
Menurut
Franz Magnis Suseno (1990) etika merupakan ilmu atau refleksi sistematik
berkaitan dengan pendapat-pendapat, norma-norma, dan istilahistilah moral. Jika
diartikan yang lebih luas etika merupakan sebuah cabang ilsafat mengenai nilai
dan norma moral yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya, sebagai cabang
ilsafat etika sangat menekankan pendekatan yang kritis dalam melihat nilai dan
norma moral serta permasalahan-permasalahan yang timbul dalam kaitan dengan
nilai dan norma moral itu. Dan etika
mengajarkan bahwa terhadap siapapun hendaknya bersikap baik hati, dengan tidak
memandang warna kulit, suku, budaya, dan agama. Wanita berhak atas perlakuan
sama dengan pria, buruh harus dihormati hak-haknya, musuh berhak atas belas
kasih dan pengampunan. Dengan kerangka berfikir seperti itu, moralitas manusia
menemukan kesadaran akan hak-hak asasi setiap orang sebagai manusia.
PEMBAHASAN
Pada
awalnya hubungan manusia dan lingkungan lebih bersifat alami dan mencangkup
komponen-komponen seperti iklim, daratan dan lautan. Dengan berkembangnya
peradaban, manusia dikelilingi oleh berbagai bentuk benda-benda hasil karya
manusia tersebut. Bahkan, di daerah perkotaan lingkungan didominasi oleh
komponen-komponen kehidupan perkotaan seperti jalan, jembatan, permukiman,
perkantoran, dan hotel. Lingkungan alam telah diganti atau dirubah total oleh
perbuatan manusia menjadi lingkungan buatan.
DAFTAR
PUSTAKA
Magnis Suseno, Franz,
Dr, SJ. 1990. Pustaka Filsafat ETIKA DASAR, Masalah-Masalah Pokok Filsafat
Moral. Kanisius Yogyakarta
Magnis Suseno, Franz,
Dr, SJ. 2009. Menjadi Manusia, belajar dari
Aristoteles. Kanisius, Yogyakarta
Enger D. Eldon &
Bradley F. Smith., 2008. Environmental Science: A Study of Interrelationships.
MCGraw Hill International. New York. Amerika Serikat.
Veer, V. D., Donald,
and P. Christine. 1986. People, Penguins, and Plastic Trees. Belmont
California: Wadsworth Publishing Company.
Keraf, A. S. 2002.
Etika Lingkungan. Jakarta : Penerbit Buku Kompas